Mohon tunggu...
Risna Nugroho
Risna Nugroho Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger, Ibu Rumah Tangga, Homeschooler, Chiang Mai, Thailand, tulisan lainnya di blog.compactbyte.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Alasan Saya Lebih Suka Buku Digital

11 Mei 2020   16:23 Diperbarui: 11 Mei 2020   16:24 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian yang banyak ditandai di Kindle dari buku "Keep Going", Austin Kleon (sumber: tangkapan layar pribadi)

7. Buku digital lebih ramah lingkungan

Sekarang ini banyak buku yang menyatakan dicetak di kertas yang ramah lingkungan. Tapi menurut saya, buku yang tidak dicetak di atas kertas justru lebih ramah lingkungan lagi. Selamatkan lingkungan dengan tidak menggunakan kertas yang diperoleh dari pohon.

Semakin banyak buku yang saya baca dalam bentuk digital, artinya saya sudah menghemat cukup banyak kertas yang dibutuhkan untuk mencetak buku tersebut.

Penutup

Seperti saya sebutkan sebelumnya, selera setiap orang tidak harus selalu sama. Tidak semua orang harus menyukai buku fisik atau buku digital. Yang lebih penting, buku itu dibeli lalu dibaca, bukan hanya jadi penghuni lemari atau gawai Anda saja.

Cobalah untuk membaca beberapa buku digital dengan format dinamis. Bisa mencoba dengan mengunduh buku gratis atau contoh buku dari Google Play Books. Atau ketika membaca buku dengan format pdf, cobalah membaca dengan layar yang lebih besar. Kalau memang merasa tulisan di gawai lebih tidak nyaman daripada membaca buku fisik, ya berarti Anda memang kurang cocok membaca buku digital.

Kalau Anda seorang penulis yang akan menerbitkan buku, bisa mempertimbangkan untuk menerbitkannya dalam bentuk digital. Pesan saya sih kalau bisa gunakan format yang dinamis sehingga lebih enak buat dibaca di mana saja (komputer, tablet, ataupun ponsel). Dengan menerbitkan buku digital, Anda menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia tanpa kendala ongkos kirim.

tulisan ini telah tayang di blog pribadi penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun