Dalam salah satu misinya, tanpa sengaja awak kapal The Orville menemukan sebuah planet yang isinya adalah suaka dari Moclan Wanita yang jumlahnya ribuan. Ternyata, ada banyak telur Moclan menetas sebagai wanita dan tidak sesedikit yang diakui bangsa Moclan.
Pemerintah Moclan sudah berbohong untuk menjaga tradisi bahwa mereka hanya punya pria. Dari sekian banyak orangtua yang memiliki anak wanita, ternyata mulai ada perlawanan. Mereka tidak ingin mengoperasi anaknya dan memilih untuk menyelundupkan anaknya ke planet yang mereka anggap sebagai suaka tersebut.
Dilemanya di mulai di situ. Kapten kapal The Orville tentunya berkewajiban melaporkan keberadaan planet suaka tersebut ke Planetary Union. Tapi itu artinya keberadaan para Moclan wanita ini akan dideteksi oleh Moclan pria. Hasilnya kemungkinan para Moclan wanita akan dibantai atau disuruh menjalani operasi. Mereka benar-benar sangat bangga sebagai spesies dengan 1 gender dan memaksa semua Moclan menjadi pria.
Waktu melihat masalah ini saya jadi kepikiran begini: kok bisa ya penulis memikirkan isu gender begini dan menjadi persoalan besar antara hidup dan mati. Dan bagaimana mungkin ada 1 spesies yang sangat bangga dengan 1 gender. Apa iya gender yang menentukan kekuatan spesies mereka.
Bayangkan apa jadinya kalau di bumi ini semua hanya perempuan atau semua hanya pria. Apakah bumi ini akan jadi lebih damai? Sekilas jadi teringat dengan Wonder Woman yang berasal dari pulau yang berisikan wanita perkasa semuanya.
Gimana akhirnya nasib wanita Moclan di planet suaka itu? apakah si kapten kapal akhirnya melaporkan atau tidak? Saya tidak akan kasih spoiler, tonton sendiri saja ya. Yang jelas walau kebiasaannya terasa aneh dan tidak biasa untuk kita, film ini bisa menyelesaikan permasalahan cukup baik dan bukan lagi terasa sebagai film komedi biasa.
Kalau saya melihatnya, walaupun serial ini diawali meniru-niru Star Trek di season 1, tapi di Season 2 ini mereka sudah mulai lebih baik dan tetap menghibur. Di salah satu episode, mereka bahkan sudah membuat cerita yang melibatkan mesin waktu. Bagaimana perubahan keputusan kecil 1 orang bisa membuat masa depan keseluruhan alam semesta bisa berubah jauh bahkan menuju kepunahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H