Mohon tunggu...
Risna Anggita
Risna Anggita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Informatika di Universitas Kristen Satya Wacana

Saya seorang mahasiswi tingkat akhir jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana dengan peminatan Rekayasa Perangkat Lunak. Saya mempunyai minat yang kuat terhadap pemrograman berbasis web, khususnya pengembangan front-end, dan saya juga sangat tertarik dengan UI/UX. Kemampuan saya dalam berkolaborasi dan bekerja sama dengan orang lain baik secara individu maupun kelompok sangat baik. Selain itu, saya memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik dan selalu siap untuk mempelajari hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Digital: Peran Media Sosial dalam Opini Publik dan Demokrasi

19 Januari 2024   12:24 Diperbarui: 19 Januari 2024   12:36 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BAMBANG NOER RAMADAN/VICE 

Dalam era digital yang terus berkembang,$  peranan media sosial$  telah melesat menjadi kekuatan revolusioner yang tidak hanya mengubah cara komunikasi kita, tetapi juga menciptakan dinamika baru dalam proses demokrasi. Instagram, Twitter, Tiktok, dan Facebook bukan sekadar alat komunikasi, melainkan telah menjadi tempat untuk berinteraksi dan membentuk opini publik yang sangat penting bagi dinamika demokrasi. 

Perubahan besar terjadi pada cara masyarakat mengkonsumsi informasi dan berpartisipasi dalam proses politik. Media sosial tidak hanya menyediakan tempat untuk berbagi pandangan dan berkomunikasi secara global, tetapi juga telah mengubah dinamika kekuasaan dalam masyarakat. Media sosial memotong jarak dan menghilangkan hambatan komunikasi konvensional, sehingga warga negara dapat berbicara langsung dengan pemimpin atau bahkan saling berargumen dengan orang yang tidak dikenalnya tetapi berbeda pendapat. Meskipun teknologinya semakin canggih, media sosial juga menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah penyebaran informasi palsu dan pembentukan kelompok yang hanya terpapar pada perspektif sama yang belum diketahui kebenaranya. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran media sosial dalam membentuk opini publik dan menggerakkan dinamika demokrasi untuk menghadapi perubahan kompleks ini.

Kemajuan dan kesuksesan media sosial menimbulkan banyak pertanyaan penting. Kecepatan penyebaran informasi yang tinggi dapat menyebabkan berita palsu menyebar dengan cepat, sehingga opini dan fakta dapat tercampur aduk.Berikut tantangan dan risiko media sosial dalam dinamika demokrasi :

  • Polarisasi dan Filter Bubble

Filter bubble, di mana pengguna media sosial cenderung hanya terpapar pada opini dan pandangan yang sejalan dengan keyakinan mereka sendiri, menimbulkan kekhawatiran tentang keragaman perspektif. Dalam situasi ini, media sosial berfungsi tidak hanya sebagai alat penyebaran informasi, tetapi juga sebagai sumber cerita yang kuat. Media sosial berperan penting dalam membentuk pemikiran dan sikap warga negara terhadap masalah politik.

  • Disinformasi dan Manipulasi/Hoaks

Media sosial diharapkan menjadi alat yang mempersatukan masyarakat, kenyataannya sering kali berbeda. Media sosial malah menjadi tempat penyebaran berita yang belum pasti kebenaranya, juga menjadi konflik karena perbedaan pendapat setiap orang, terutama tentang politik. Baru-baru ini menjelang pemilihan umum perselisihan pendukung calon presiden semakin meningkat. Diskusi yang semakin tajam dan sengit di media sosial seringkali menimbulkan ujaran kebencian.

Dapat disimpulkan bahwa fungsi media sosial dalam proses demokrasi memiliki paradoks yang perlu diperhatikan. Media sosial dapat menyebabkan polarisasi dan konflik, tetapi juga dapat menjadi sarana yang inklusif bagi warga negara untuk berpartisipasi dan bertukar ide. Oleh karena itu, tantangan selanjutnya adalah bagaimana memaksimalkan manfaat media sosial sambil mengurangi dampak negatifnya. Kita dapat berusaha menciptakan lingkungan di mana media sosial dapat terus menjadi kekuatan positif yang mendukung demokrasi dan pembentukan opini publik yang sehat, dengan menggunakan pendekatan yang bijaksana, regulasi yang cermat, dan upaya bersama dalam membangun literasi media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun