Matahari menyapa
Sinarnya menembus jemari
di cerahnya pagi ini.
Kupejamkan mata
dan menarik nafas dalam.
Aku yakin akan awal baru ini
Waktu berlalu,
aku pun tidak merasa bosan.
Tapi mengapa...
Pagiku berganti...
dan kini senja datang.
memaksaku untuk menerimanya.
Ya. Tentu aku akan berusaha.
Aku menerima mu senja
dan aku mulai terbiasa
namun,
saat waktu berlalu
kau pun melambaikan salam.
Salam perpisahan sementara
dengan tatapan penuh harapan
akan hari esok akan bertemu
Kini...
Malam datang
memberikan warna baru
dari sosok sebelumnya
Gelap yang ia berikan
memberi cerita baru
memberi arti yang sangat beda
dan aku pun menyukaimu,
Malam...
tolong temani hati ini
yang sudah lelah
selalu menerima sosok baru lagi
Namun,
meski engkau menemaniku
akhirnya pun, kau pergi
dan aku harus kembali menerima
sosok sebelumnya
yang tidak ingin kukenal.
Mengapa aku tidak bisa memilih?
aku harus selalu menerima,
hal baru atau pun lama.
seperti ini kah selamanya...
aku tidak bisa lari
dari masa lalu yang kelam
aku tidak bisa mengulang
masa lalu yang indah
kemana pun aku pergi
pagi, senja, dan malam
akan selalu terbayang
jadi, di titik mana, aku akan berhenti ?
aku ragu untuk melangkah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H