Karawang- Rabu 17/4/2024, Pasca perayaan lebaran, pasar-pasar di berbagai daerah seringkali menjadi saksi dari fluktuasi harga yang cukup signifikan, terutama pada harga sayuran. Fenomena ini tidak jarang menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kenaikan harga beberapa sayuran pasca Lebaran merupakan hal yang umum terjadi di pasar-pasar daerah. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenaikan ini antara lain peningkatan permintaan setelah masa libur, penurunan pasokan karena gangguan dalam rantai pasok, serta faktor musiman dan cuaca. Di beberapa daerah, kenaikan harga ini bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari harga normal.
Menurut data yang dihimpun dari beberapa pasar tradisional di kota Karawang, khususnya di Pasar Turi salah satu pasar tradisional di Karawang, terjadi kenaikan harga yang signifikan pada berbagai jenis sayuran, seperti bawang putih dan bawang merah. Misalnya, harga bawang putih dan bawang merah, bawang putih itu  di Rp 40.000 sampai Rp 50.000 sedangkan bawang merah Rp 50. 000 sampai Rp 70.000, kacang panjang itu Rp 15.000, tomat Rp 25.000 perkilogram pasca Lebaran.
Mengutip pendapat seorang pedagang sayuran di Pasar Turi Karawang, salah satu pedagang sayur Pak Oman mengatakan bahwa kenaikan harga sebagian sayuran pasca Lebaran adalah hal yang biasa terjadi setiap tahun. Menurutnya, peningkatan permintaan yang signifikan serta sedikit pengiriman sayuran dari petani setelah masa libur menyebabkan lonjakan harga yang cukup tajam. "Kebanyakan pembeli  setelah Lebaran  ingin membeli sayuran segar untuk memasak karena sudah bosan dengan masakan perdagingan dan pengiriman sayuran yang sedikit dari petani, itulah mengapa permintaan naik," jelas Pak Oman.
Pak Oman juga menambahkan bahwa faktor-faktor lain seperti cuaca buruk dan gangguan dalam distribusi juga turut berkontribusi pada kenaikan harga. Meskipun demikian, menurutnya, kenaikan harga tidak selalu berarti keuntungan bagi para pedagang. "Kami juga harus membeli sayuran dengan harga yang lebih tinggi dari para tengkulak dan petani, jadi kadang-kadang  keuntungan yang di dapatkan  tidak sebesar yang dibayangkan orang," ungkapnya.
Tak jauh dari lapak Pak Oman, kami menemui Ibu Wiwit yang sedang memilih-milih sayuran untuk keperluan masakannya. Ia menyampaikan pandangannya sebagai pembeli tentang harga sayuran pasca Lebaran. "Saya memang merasakan ada sedikit kenaikan harga, terutama untuk tomat dan bawang merah," ujarnya sambil menimbang-nimbang satu persatu sayuran yang akan dibelinya.
Meskipun demikian, Ibu Wiwit merasa lega karena beberapa sayuran lainnya, seperti wortel dan kol, masih berada dalam kisaran harga yang terjangkau. "Saya hanya perlu sedikit menyesuaikan belanjaan dengan anggaran yang ada agar tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga," tambahnya sambil tersenyum.
Kenaikan harga sebagian sayuran pasca Lebaran adalah fenomena umum di pasar-pasar daerah, dipicu oleh peningkatan permintaan setelah masa libur dan penurunan pasokan. Faktor lain seperti cuaca buruk dan gangguan distribusi juga berkontribusi. Meskipun harga beberapa sayuran naik secara signifikan, beberapa lainnya tetap stabil. Pedagang dan pembeli memberikan pandangan mereka, dengan pedagang menggarisbawahi bahwa kenaikan harga tidak selalu menghasilkan keuntungan yang besar bagi mereka. Â Meskipun demikian, beberapa sayuran masih berada dalam kisaran harga yang terjangkau, memungkinkan pembeli untuk menyesuaikan belanjaan dengan anggaran yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H