Peran Indonesia dalam Agenda Global 2030
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan serangkaian tujuan yang telah disepakati dalam forum PBB dengan fokus utama untuk mencapai kehidupan yang berkualitas bagi negara-negara di dunia.Â
SDGs memiliki 17 tujuan yang terbagi ke dalam masing-masing poin dan antara poin satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Pasca memutuskan untuk menjadi bagian dari negara yang mendukung SDGs dalam momentum pembentukannya di tahun 2015, Indonesia telah resmi sepakat dengan agenda global tersebut yang diharapkan mampu dituntaskan pada tahun 2030 mendatang.Â
Komitmen yang telah dilakukan oleh Indonesia adalah dengan mengadopsi 17 poin SDGs dan memasukkannya ke dalam rencana pembangunan nasional. Dengan itu, maka pemerintah Indonesia dapat menetapkan target dan indikator yang spesifik untuk masing-masing poin tujuan dalam SDGs.
Dalam menuju tercapainya SDGs di tahun 2030, maka di tahun 2024 ini seluruh negara yang menyepakati agenda global SDGs termasuk Indonesia, tinggal memiliki waktu 6 tahun lagi. Hal tersebut tentu menjadi tuntutan yang harus diselesaikan dalam akhir dekade ini. Tujuan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam 17 poin SDGs idealnya harus terselesaikan di tahun 2030 agar tercapainya kehidupan yang lebih baik.Â
Untuk mencapainya, maka perlu kontribusi berbagai pihak dan seluruh masyarakat Indonesia karena merujuk pada prinsip dasar SDGs, yakni menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. Selain itu, terdapat prinsip SDGs lainnya meliputi integrasi, inklusi dan leave no one behind.
Pasukan Militer Indonesia Sebagai Garda Terdepan dalam Menuntaskan SDGs Poin 16
Dari 17 poin tujuan dalam SDGs, poin ke-16 yang berbunyi Peace, Justice and Strong Institutions (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat) memiliki komponen yang kompleks dalam mencapai tujuannya.Â
Dalam hal ini, pasukan militer Indonesia memiliki kedudukan yang tinggi dalam memberikan kontribusi untuk pemecahan poin ke-16. Kekuatan inti dari militer Indonesia adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI) sekaligus sebagai garda terdepan dalam menghadapi dinamika globalisasi dan modernisasi di Indonesia.Â
Selain itu, TNI juga berkiprah sebagai komponen utama pertahanan negara baik di kancah nasional maupun internasional. Mengutip dari Global Fire Power (GFP) pada tahun 2024 saat ini, kekuatan militer Indonesia menduduki posisi terbaik kelas dunia dengan berada pada urutan ke-13 dari 145 negara. Tentu kabar tersebut menjadi prestasi yang membanggakan bagi militer Indonesia karena mampu masuk ke dalam top 15 global military power.
Peran militer Indonesia dalam mendukung SDGs 2030 khususnya poin ke-16 diantaranya: Pertama, dalam aspek perdamaian dan keamanan. Pasukan militer Indonesia (TNI) memiliki tugas utama dalam menjaga stabilitas dan keamanan Republik Indonesia baik di wilayah daratan, lautan dan udara.Â
Tidak hanya dalam skala nasional, pasukan militer Indonesia juga turut andil dalam mewujudkan perdamaian dunia seperti terlibat dalam misi perdamaian PBB, dimana tercatat hingga tahun 2019 Indonesia sebagai negara keempat yang mengirimkan delegasi pasukan keamanan dengan jumlah terbanyak. Rekam jejak kontribusi pasukan militer Indonesia adalah pernah terlibat dalam 8 misi besar PBB diantaranya MINURSO (Sahara Barat), MINUSCA (Republik Afrika Tengah), MINUSMA (Mali), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), UNISFA (Abyei), UNMISS (Sudan Selatan), UNIFIL (Lebanon) dan UNAMID (Darfur).Â
Dalam menjalankan misi tersebut, tercatat jumlah personel yang dikirimkan mencapai 2.592 orang. Selain berkontribusi dalam misi internasional, pasukan militer Indonesia juga memiliki tugas utama dalam menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia seperti menjaga perbatasan negara dan mengatasi terorisme di Indonesia.
Kedua, peran pasukan militer Indonesia yang mendukung tercapainya SDGs 2030 khususnya poin ke-16 adalah menjalankan misi keadilan dan kemanusiaan seperti terlibat dalam operasi bantuan kemanusiaan terhadap korban bencana alam, konflik dan krisis. Selain misi perdamaian, pasukan militer Indonesia juga berkontribusi dalam hal keadilan dan kemanusiaan melalui Kontingen Garuda sesuai dalam tugas pokoknya yakni untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan.Â
Respon Indonesia dalam isu kemanusiaan global diantaranya seperti penyaluran bantuan logistik, medis dan keamanan ke Ukraina dan Palestina. Aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh pasukan militer Indonesia juga terekam di lingkup nasional seperti bantuan kemanusiaan untuk korban bencana Tsunami Aceh, Gempa Palu dan Donggala.
Ketiga, selain aspek perdamaian dan keadilan, pasukan militer Indonesia juga berperan untuk menciptakan kelembagaan yang tangguh atau strong institutions untuk memperkuat fondasi pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, pasukan militer Indonesia (Tentara Nasional Indonesia) dapat berkontribusi melalui pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum untuk meningkatkan aksesibilitas serta mendukung pembangunan ekonomi.
Selain itu, sebagai institusi yang tangguh juga diperlukan kiprah dalam menciptakan akses penelitian dan pengembangan untuk menghadapi tantangan pembangunan global. Poin utama yang tidak dapat ditinggalkan adalah TNI sebagai kunci militer Indonesia harus bekerja sama dengan pemerintah sipil untuk memberikan bantuan dalam menegakkan hukum, menjaga ketertiban, dan memberikan layanan kepada masyarakat.
Peran pasukan militer Indonesia cukup besar dalam mendukung tercapainya SDGs 2030 yang menjadi agenda global Indonesia kepada dunia. Oleh sebab itu, perlu penekanan lebih dalam mengenai tiga aspek utama dalam poin SDGs ke-16, yakni Peace, Justice and Strong Institutions (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat) agar di tahun 2030 mendatang, Indonesia mampu memberikan capaian terbaik dalam mewujudkan kehidupan yang layak bagi masyarakat Indonesia.Â
Di tahun 2024 saat ini, menjadi akhir dekade bagi negara-negara yang ikut dalam perjanjian agenda global untuk menuju tercapainya Sustainable Development Goals pada tahun 2030 mendatang. Jaminan keadilan hukum menurut PBB yang tertuang dalam SDGs poin ke-16 bertujuan untuk memberikan keadilan pada semua layanan untuk masyarakat serta untuk mewujudkan masyarakat yang damai melalui kelembagaan yang tangguh.
Daftar Sumber:
"Misi TNI Ikut Menjaga Perdamaian Dunia" dalam https://indonesiabaik.id/motion_grafis/misi-tni-ikut-menjaga-perdamaian-dunia , Diakses pada 23 Maret 2024.
Braun, H & Line Carpentier, C. 2020. "Agenda 2030 for Sustainable Development: A Powerful Global Framework" dalam Journal of The International Council for Small Business. 1 (1), hlm. 14-23.
Giovanny, H & Patulak, A. 2020. "Optimalisasiperan Ombudsman Republik Indonesia dalam Mendukung Sustainable Development Goals Nomor 16 (Target 16.6)" dalam Jurnal Legislatif. 3 (2), hlm. 269-286.
Sriyanto. 2022. "Kapabilitas Pasukan Perdamaian Indonesia di Republik Demokratik Kongo" dalam Jurnal Diplomasi Pertahanan. 8 (1), hlm. 93-131.
Website Global Fire Power dalam https://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.php?country_id=indonesia , Diakses pada 15 Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya