Model PERMA mewakili lima elemen inti kebahagiaan dan kesejahteraan. PERMA pada dasarnya adalah singkatan dari ``Emosi Positif'' , ``Kemandirian'' ,``Hubungan'', ``Makna'', dan ``Prestasi.''
Psikolog dan pendidik Amerika Martin Seligman merancang Model PERMA. Sebagai seorang psikolog, Seligman memahami betapa wajarnya setiap individu, tanpa memandang usia, orientasi, atau posisi hidup, untuk terus mencari apa yang membuat mereka bahagia.
Menurut penelitian Seligman, lima elemen inti model PERMA adalah apa yang dibutuhkan manusia untuk mencapai rasa bahagia, dan kepuasan hidup yang sehat dan mengarah pada penemuan makna hidup yang sebenarnya.
Lima Elemen Model PERMA
1. Â Â Â Emosi positif
Emosi positif adalah tentang perasaan baik dan bisa dibilang merupakan jalan paling langsung menuju kebahagiaan. Ketika orang merasa baik, mereka merasa positif. Namun, emosi positif tersebut tidak  berhenti begitu saja ketika seseorang tersenyum lebar. Karena itu sangat mudah atau sayangnya salah. Emosi positif lebih dari itu, bahkan terdiri dari menerima masa lalu, betapapun buruknya, dan mengantisipasi secara positif apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, mengejar emosi positif mempunyai dampak signifikan pada banyak aspek kehidupan lainnya, termasuk elemen lain yang termasuk dalam model PERMA. Kata ``kesenangan'' dan ``kenyamanan'' sering dikaitkan dengan kebahagiaan, namun sering disalahartikan sebagai hal yang sama atau setara.Â
Menurut model ini, kesenangan mengacu pada pemenuhan kebutuhan fisik manusia seperti makanan, tempat tinggal, air, pakaian, dan keamanan. Kesenangan, di sisi lain, mengacu pada kepuasan dan kepuasan yang didapat dari menggambar, menjahit silang, atau menyelidiki mesin mobil. Ketika kegembiraan tercapai, kebahagiaan pun menyertainya.
Dalam kaitannya dengan usaha "Bebek Gantung Pak Kumis", pemilik usaha selalu berusaha untuk membuat konsumennya merasa senang dan bahagia saat menikmati makanannya. Dengan kualitas bebek yang lunak dan pelayanan yang ramah, pemilik usaha berharap agar konsumen menikmati makanan yang dibelinya dan dapat membeli kembali nasi bebek tersebut.Â
2. Â Â Â Keterlibatan
Elemen kedua dari model PERMA adalah keterlibatan. Ini mengacu pada sesuatu yang membuat seseorang menjadi bergairah atau terobsesi. Kebanyakan orang pernah memiliki pengalaman membenamkan diri dalam sebuah buku atau hidup di "dunianya sendiri" untuk sesuatu yang sangat menarik. Hal ini sebenarnya memberikan pengaruh yang sangat positif terhadap kecerdasan, emosi dan kemampuan seseorang, sehingga anak-anak yang sibuk merakit berbagai potongan Lego atau menumpuk balok sebaiknya dibiarkan saja.