Mohon tunggu...
rismawati fakhira
rismawati fakhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Mahasiswa Pasca Pandemic Menuju Era Society 5.0 : Berkembang Atau Tumbang?

22 September 2023   18:07 Diperbarui: 22 September 2023   18:53 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu dampak yang terlihat adalah terbatasnya ruang gerak masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang senantiasa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Era saat ini, yang dikenal sebagai Society 5.0, menandai transformasi pendidikan yang pesat berkat kemajuan teknologi digital. Society 5.0, konsep yang pertama kali dicetuskan oleh pemerintah Jepang, menggambarkan masyarakat yang berfokus pada kualitas hidup, pengintegrasian ruang fisik dan virtual, serta pemanfaatan teknologi big data melalui Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) (Lukita dkk, 2022). Konsep ini menciptakan harapan bahwa teknologi dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan memecahkan masalah sosial. Revolusi ini telah membawa banyak transformasi  bagi mahasiswa terutama dalam pembelajaran.

Pasca pandemi, mahasiswa menghadapi serangkaian transformasi yang signifikan menuju era Society 5.0. Pertama, mereka lebih terampil dalam menggunakan teknologi dan pembelajaran jarak jauh, memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan digital. Kedua, mahasiswa menjadi lebih mandiri dalam mengelola waktu dan belajar secara mandiri, seiring dengan peningkatan akses terhadap sumber daya pendidikan online. Ketiga, mereka mungkin mengalami perubahan dalam ekspektasi dan tujuan pendidikan, dengan fokus pada penguasaan keterampilan yang relevan dengan Society 5.0, seperti literasi digital, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Keempat, mahasiswa dapat lebih terlibat dalam proyek-proyek inovatif yang mendukung perkembangan teknologi dan solusi untuk tantangan sosial di era ini. Transformasi ini mencerminkan adaptabilitas dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi perubahan dinamis yang ditimbulkan oleh Society 5.0.peran pendidik atau bahkan dikendalikan oleh pendidik dari jarak jauh. Proses belajar-mengajar tidak lagi terikat pada lokasi atau waktu tertentu, melainkan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Ini adalah perubahan besar dari paradigma pendidikan konvensional (Sutiyoso, 2022).

Apakah pendidikan kita siap menghadapi Society 5.0? Untuk menjawab tantangan ini, dunia pendidikan di Indonesia perlu mengambil beberapa langkah strategis. Pertama, pemerintah harus fokus pada peningkatan infrastruktur dengan memastikan pembangunan dan perluasan koneksi internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia, sehingga teknologi pendidikan dapat diakses secara luas. Kedua, pengajar perlu diperlengkapi dengan keterampilan digital yang memadai dan kemampuan berpikir kreatif agar siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam proses pembelajaran. Ketiga, pentingnya sinkronisasi antara pendidikan dan industri tidak boleh diabaikan, sehingga lulusan dapat memenuhi kebutuhan industri dan mengurangi angka pengangguran. Terakhir, teknologi harus diintegrasikan secara efektif dalam kegiatan belajar-mengajar, dengan Internet of Things (IoT) sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Dengan langkah-langkah ini, pendidikan di Indonesia dapat lebih siap menghadapi perubahan signifikan yang ditimbulkan oleh Society 5.0 (Nastiti, 2020).

Jika Indonesia berhasil menjalankan langkah-langkah strategis tersebut dalam menghadapi Society 5.0, maka prospek perkembangan mahasiswa di Indonesia dapat menjadi lebih cerah. Infrastruktur yang lebih baik akan memungkinkan akses yang lebih luas ke teknologi pendidikan, membuka pintu untuk pembelajaran yang lebih inklusif. Pengajar yang terampil dalam teknologi digital akan mampu memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan relevan. Sinkronisasi antara pendidikan dan industri akan menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik untuk lulusan, mengurangi angka pengangguran, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga akan membantu menghasilkan mahasiswa yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi positif dalam memajukan bangsa. Oleh karena itu, langkah-langkah ini memiliki potensi besar untuk mendorong perkembangan mahasiswa dan meningkatkan daya saing pendidikan Indonesia di era Society 5.0.

Daftar Pustaka

Lukita, C., Christina, S., Pranata, S., & Supriyadi, A. (2022). Peningkatan kapasitas mahasiswa dalam menghadapi peluang dan tantangan di era transformasi digital society 5.0. Jurnal Abdi Insani, 9(3), 955-962.

Nastiti, F. E., & Ni’mal‘Abdu, A. R. (2020). Kesiapan pendidikan Indonesia menghadapi era society 5.0. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 5(1), 61-66.

Sutiyoso, B. U., Prihantika, I., Saputra, P. R., Fitriani, Y., & Destrilia, I. (2022). Peran mahasiswa dalam pembangunan politik di era society 5.0 dan revolusi industri 4.0. Nemui Nyimah, 2(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun