Jika burnout dibiarkan tanpa penanganan, maka kamu akan memasuki habitual burnout phase, di mana burnout menjadi bagian dari keseharian. Kamu mulai merasa bahwa stres dan kelelahan adalah hal yang normal. Pada tahap ini, dampaknya bisa sangat besar terhadap kesehatan mental dan fisik, serta kualitas hidupmu secara keseluruhan.
Bagaimana Cara Mengatasi Burnout?
- Buat Skala Prioritas
Salah satu cara untuk mencegah burnout adalah dengan membuat skala prioritas yang jelas. Ketika kamu tahu apa yang harus dilakukan dan kapan harus menyelesaikannya, rasa kebingungan dan tekanan akan berkurang. Hal ini bisa membantu mengurangi stres yang disebabkan oleh tugas yang menumpuk. Mengatur prioritas juga membantu menyeimbangkan antara tugas akademik dan waktu untuk diri sendiri.
- Berikan Waktu Istirahat yang Cukup
Kurang tidur sering kali menjadi penyebab burnout. Pastikan kamu memberikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh dan pikiranmu. Istirahat adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah burnout, karena memungkinkan tubuh dan pikiranmu pulih dari kelelahan. Cobalah tidur minimal 7-8 jam setiap malam agar tubuhmu bisa kembali segar.
- Hindari Sistem Kebut Semalam
Burnout sering kali disebabkan oleh kebiasaan bekerja atau belajar secara maraton menjelang deadline. Jam kerja yang panjang tanpa jeda hanya akan menambah tekanan dan kelelahan. Alih-alih menyelesaikan semua tugas dalam satu malam, biasakan untuk mencicil pekerjaan agar beban tidak terasa terlalu berat di kemudian hari.
- Rutin Berolahraga
Olahraga adalah cara yang baik untuk melepaskan stres dan menjaga kesehatan mental serta fisik. Aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membuatmu merasa lebih bahagia dan rileks. Dengan tubuh yang sehat dan pikiran yang lebih tenang, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan sehari-hari.
- Lakukan Aktivitas yang Kamu Sukai
Melakukan hobi atau aktivitas yang kamu nikmati dapat membantu mengurangi stres. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia, seperti bermain musik, memasak, atau melukis. Ini akan memberi otakmu waktu untuk beristirahat dari tekanan sehari-hari.
- Dikelilingi oleh Orang-Orang Positif
Mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarmu bisa sangat membantu dalam menghadapi burnout. Jangan ragu untuk berbicara dengan teman atau keluarga tentang apa yang kamu rasakan. Terkadang, berbagi masalah dengan orang lain bisa membuatmu merasa lebih lega.
- Konsultasi dengan Psikolog
Jika burnout sudah berada pada tahap yang serius, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Berkonsultasi dengan psikolog bisa membantumu mendapatkan kendali atas situasi dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi burnout.
Burnout bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang berada di bawah tekanan tinggi, seperti mahasiswa atau pekerja profesional. Penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini dan mengambil langkah untuk mencegahnya berkembang lebih jauh. Jangan lupa untuk selalu menjaga keseimbangan antara pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi agar kesehatan mentalmu tetap terjaga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H