Mohon tunggu...
Risma Vasha
Risma Vasha Mohon Tunggu... Novelis - BELUM ADA

HAYUUU NULIS

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tanda-Tanda Burnout yang Sering Tidak Disadari, Apakah Kamu Mengalami?

23 Oktober 2024   10:10 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tanda-Tanda Burnout yang Sering Terabaikan: Apakah Kamu Mengalaminya?

Dalam kehidupan yang semakin sibuk, sering kali kita tenggelam dalam rutinitas harian tanpa menyadari bahwa tubuh dan pikiran kita mulai memberi sinyal kelelahan yang serius. Burnout, meskipun mungkin tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas, bisa memengaruhi produktivitas, kesehatan mental, dan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Di artikel ini, kita akan melihat beberapa tanda burnout yang mungkin tidak kamu sadari, namun berpengaruh besar terhadap kesejahteraan kamu.

Apa Itu Burnout?

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat stres yang berkepanjangan. Dalam konteks akademik, ini sering terjadi ketika tuntutan perkuliahan semakin menumpuk dan kamu kehilangan motivasi serta energi untuk melanjutkan kegiatan. Burnout membuat seseorang merasa kehilangan semangat, merasa terjebak dalam rutinitas tanpa kemajuan, dan sering kali tidak disadari sampai kondisinya memburuk.

World Health Organization (WHO) menggambarkan burnout sebagai fenomena yang muncul dari stres di tempat kerja, namun ini juga berlaku dalam dunia akademik. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan mental, tetapi juga fisik. Stres yang berkepanjangan dapat memicu respons tubuh dengan meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol, adrenalin, dan lainnya. Ini bisa menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan otot yang tegang, yang semuanya bisa membahayakan kesehatan jangka panjang.

Fase Burnout yang Perlu Diperhatikan:

  1. Honeymoon Phase

Tahap pertama burnout sering kali disebut sebagai "honeymoon phase." Ini adalah masa di mana semuanya terasa menyenangkan dan tugas terasa mudah diatasi. Di awal perkuliahan, kamu mungkin merasa antusias dan produktif. Namun, tanpa sadar, ekspektasi yang kamu buat sendiri bisa menjadi terlalu tinggi seiring dengan meningkatnya tekanan akademik. Jika tidak dikelola dengan baik, fase ini bisa berakhir dengan fase selanjutnya, yaitu onset of stress.

  1. Onset of Stress

Setelah masa "honeymoon" berlalu, datanglah onset of stress, di mana masalah mulai menumpuk dan tekanan semakin terasa. Kamu mungkin mulai kehilangan semangat dan kesulitan mengatur waktu. Kesehatan fisik dan mental mulai terpengaruh, seperti munculnya gejala cemas, sakit kepala, atau insomnia. Pada titik ini, banyak mahasiswa mulai merasa overwhelmed oleh tuntutan yang semakin besar.

  1. Chronic Stress

Ketika stres mulai menjadi kronis, kamu akan memasuki tahap ketiga dari burnout, yaitu chronic stress. Di tahap ini, gejala yang kamu rasakan akan semakin parah. Kamu akan mulai kehilangan motivasi secara drastis dan merasa tidak mampu menangani tugas-tugas akademik. Stres yang berkepanjangan ini bisa menyebabkan gangguan fisik seperti masalah pencernaan atau sakit kepala yang berkepanjangan.

 

  1. Burnout Phase

Tahapan keempat adalah burnout itu sendiri. Pada tahap ini, kamu telah mencapai titik puncak di mana semuanya terasa tak tertahankan. Aktivitas sehari-hari yang biasanya mudah terasa sangat sulit untuk diatasi, dan gejala fisik serta emosional semakin intens. Kamu mungkin merasa mati rasa dan bahkan mulai meragukan kemampuan diri sendiri. Ini adalah fase di mana intervensi sangat diperlukan untuk mengatasi situasi tersebut.

  1. Habitual Burnout Phase

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun