Sungguh semesta paralel itu fatamorgana, kawan. Ia hanya imaji dari fantasi-fantasi yang kita lihat di layar kaca. Semesta kita hanya ini, hanya satu, dengan aku dan kamu yang masing-masing tunggal adanya.
Mari lanjutkan nafas di semesta ini. Dengan kita yang nyata. Bukan imaji pun fantasi semata.
Mari lanjutkan nafas di semesta ini. Dimana ada tembok-tembok khayal yang kita sebut realita.
Mari lanjutkan nafas di semesta ini. Karena sungguh menapaki kenyataan jauh lebih baik daripada terus terperangkap dalam ruang fantasi yang kita bangun sendiri.
Semesta kita hanya satu, tidak paralel seperti yang kita mau.. :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI