Mohon tunggu...
Hibah MBKM Ilmu Lingkungan
Hibah MBKM Ilmu Lingkungan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Ilmu Lingkungan MBKM UNS di Desa Papringan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantu Mengembangkan Sektor Wisata yang Berkelanjutan, Mahasiswa MBKM UNS 536 Berpartisipasi dalam Mewujudkan Pembuatan Ekowisata di Desa Papringan

13 Desember 2023   09:27 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sebuah program kegiatan belajar diluar kampus selama 3 semester untuk menghasilkan lulusan - lulusan yang unggul, adaptif, tangguh dan cakap. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menentukan aktivitas merdeka belajar yang terdiri dari beberapa skim didalamnya seperti Pertukaran Pelajar, Magang, Kuliah Kerja Nyata Tematik, Kewirausahaan, Studi Independen, Asistensi Mengajar, Kegiatan Kemanusiaan, Penelitian, dan Bela Negara. Pada Hibah MBKM UNS, tim dari program studi Ilmu Lingkungan memilih skim proyek yang merangkul Desa Papringan sebagai tempat pelaksanaan program. Pemilihan skim tersebut didasarkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi pada Desa Papringan sehingga permasalahan tersebut dapat dimasukkan ke dalam program kerja yang relevan dengan ilmu yang telah dipelajari di program studi Ilmu Lingkungan.

Desa Papringan memiliki potensi dalam bidang pengembangan sektor pariwisata yang didukung dengan adanya sungai dan sawah yang mampu mendatangkan wisatawan. Hal ini menjadi langkah untuk mempromosikan pariwisata di Desa Papringan dengan rencana pengembangan ekowisata yang menjadi sebuah solusi. Tidak hanya itu pengelolaan juga berlandaskan aspek lingkungan yang berkelanjutan. Pembuatan Papringan Bridge merupakan salah satu program pengembangan kawasan desa dengan mengembangkan sektor wisata yang ada di Desa Papringan. Bukan hanya melihat dari sektor wisata saja tapi melihat dari pengembangan potensi UMKM yang ada di Desa Papringan. Pembuatan program ekowisata ini didukung penuh oleh pemerintah desa dan warga desa yang dibuktikan dengan antusias warga melaksanakan gotong royong untuk membuat Papringan Bridge ini. Diharapkan dengan adanya pembuatan Papringan Bridge masyarakat bisa terbantu dalam sektor ekonomi melalui sektor wisata.

Selain program kerja yang memiliki fokus untuk pengembangan desa, adapula program yang memiliki fokus untuk mengatasi permasalahan limbah padat dan limbah cair desa.  Sosialisasi pembuatan Bank Sampah Desa merupakan program kerja yang berisikan pemberian materi pengelolaan sampah khususnya anorganik yang disampaikan oleh pemateri dari World Clean Up Day Kab. Semarang (WCD Kab. Semarang). Sosialisasi ini menargetkan ibu-ibu PKK Desa Papringan sebagai partisipan dengan tujuan penawaran kerjasama dengan pihak WCD mengenai penanganan Bank Sampah Desa. Tidak hanya pengelolaan sampah anorganik, dilakukan sosialisasi pembuatan Eco-enzym yang berasal dari limbah organik sisa buah dan sayuran. Pembuatan Eco-enzym memiliki tujuan untuk Desa Papringan yaitu memanfaatkan limbah organik yang dibuang pada saluran air. Produk Eco-enzym nantinya dapat digunakan untuk mengelola air yang tercemar karena dapat mengembalikan keadaan air dengan memberikan larutan Eco-enzym ke dalam air yang tercemar.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tidak berhenti disitu pembuatan penjernihan air sederhana dapat menjadi solusi untuk menangani permasalahan limbah cair. Alat penjernih air sederhana ini dipasang di beberapa titik pembuangan air pada UMKM ataupun rumah warga di Desa Papringan. Sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu diadakan sosialisasi ke warga disekitar titik pemasangan mengenai cara kerja filter, manfaat, dan cara perawatannya. Sehingga pemasangan filter air ini dapat menjaga kualitas air dan mendukung gerakan sungai hijau dan bersih. Gerakan sungai hijau dan bersih merupakan salah satu program kerja yang dimana dilakukan untuk membersihkan sungai di Desa Papringan. Gerakan ini dilakukan dengan pemungutan sampah dan pembersihan di area sekitar sungai. Program kerja ini juga bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup, yakni DLH Kabupaten Semarang untuk mengambil timbunan sampah yang telah dikumpulkan dan mewujudkan kesadaran dari masyarakat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Selain progam kerja yang menargetkan bapak ibu dan remaja desa, program Enviro Study menargetkan siswa Sekolah Dasar dengan melakukan pemaparan materi yang dikemas dengan program edukasi terkait pentingnya menjaga lingkungan, seperti materi pemilahan sampah, materi jenis-jenis sampah dan pengelolaannya, cara menjaga lingkungan yang baik dan benar, dan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Adanya pemberian program materi verbal ini bertujuan untuk mengedukasi, menginspirasi, menginovasi, serta meningkatkan kesadaran terkait pengelolaan sampah. Tim Hibah MBKM UNS ini juga bergerak untuk mengikuti kegiatan desa seperti kunjungan ibu hamil dan pasca melahirkan, posyandu rutin, kerja bakti, pembagian bantuan beras kepada warga desa, dan PKK desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun