Tenaga kerja utama dari UMKM Kerajinan Topeng Desa Jambuwer adalah Pak Jaenatul sendiri, tetapi beliau memiliki beberapa kerabat dan anak-anak desa yang kerap membantu, entah membantu pewarnaan maupun pemahatan. Pada akhirnya sebagian besar pekerjaan dilakukan Pak Jaenatul sendiri. Sehingga masalah utamanya adalah dari segi bisnis. Diketahui bahwa pengrajin sudah memiliki pengalaman pesanan melalui Whatsapp dan Facebook, untuk kasus Facebook beliau tidak sering berjualan di sana, bahkan rekam jejaknya dapat dihitung jari. Sehingga bisa dikatakan bisnis kerajinan topeng masihlah selevel hobi, karena pemasukannya belum mencapai taraf yang cukup untuk kebutuhan hidup secara berangsur.
Demi mengatasi sempitnya skala dan ketidakpastian lalu lintas bisnis, sekaligus untuk memperkenalkan kerajinan topeng pada khalayak yang lebih umum, mahasiswa membantu pengrajin topeng dengan cara membuat akun e-commerce Shopee. Sisi bagusnya pengrajin memang sudah berafiliasi dengan jasa kurir JNE, sehingga program kerja "E-Commerce Kerajinan Topeng" benar-benar cocok untuk masalah yang dialami pengrajin. Mahasiswa juga melatih pengrajin mengenai logika berbisnis di Shopee, algoritma, cara agar produk eksis di beranda pencarian, menyesuaikan tagar produk, membuat thumbnail yang menarik, bahkan memastikan produk topeng memiliki deskripsi yang jelas untuk tiap-tiap jenisnya.
Setelah yakin pengrajin dapat mengelola akun Shopee sendiri, mahasiswa pun sepenuhnya menyerahkan bisnis kepada pengrajin dengan catatan akan mendampingi ketika ada pesanan dari Shopee. Selain itu apabila ada pesanan, mahasiswa akan menyempatkan waktu untuk membantu sekaligus belajar tata cara membuat kerajinan topeng.Â
Pelatihan E-Commerce Kerajinan Topeng di Desa Jambuwer ini merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang. Melalui pelatihan ini, diharapkan para pengrajin topeng dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan mereka. Keberhasilan program ini tidak hanya akan mengangkat perekonomian desa tetapi juga melestarikan budaya lokal yang kaya dan unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H