"Cukup sampai disini saja. Terimakasih," kata Vania sedikit bergetar. Dengan setengah berlari ia meninggalkanku. Â
"Hei, setidaknya beri Gue alasan kenapa Lo galak sama Gue? Kalau ada salah, Gue minta maaf," kataku berteriak. Vania menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya. Aku terkejut melihat matanya yang berkaca-kaca. Â Â
"Aku sedang tak ingin jatuh cinta." Dan setetes air mata pun jatuh, lalu ia berlari masuk ke dalam lobby apartemennya. Aku terus memandanginya sampai ia tak terlihat lagi. Aku masih belum bisa mencerna apa yang dikatakan Vania barusan.
Cinta? Hey, kita baru pertama kali bertemu. Dan aku termasuk orang yang tidak percaya cinta pada pandangan pertama. Atau mungkin dia hanya ingin mempermainkanku? Sengaja mengusik pikiranku. Entahlah. Tak semua harus ada jawabannya saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI