Awal desember di penghujung bulan. Ingatatanku belum hilang pada janji yang kau ucapkan kala itu. Walau di akhir kisah  aku tak berharap ada air mata yang mengangah.
Kau merayu dengan nada cinta secantik parasmu, selembut hatimu dan senyaman gengamanmu. Hingga aku lupa bahwa cinta kadang membawa duka.
Di Awal Desember aku mengingat
Janji yang pernah kau ucap. Aku tersentak, serasa merobek hatiku bila mengingat kembali janji manis yang kau ucap. Janji itu bagiku berakhir lara. Aku terhempas dalam nista kepercayaan.
Di Desember ini kau kembali datang.
Datang membawa kepercayan yang sudah kuremukan dan ku buang bersama lautan asmara.
Kau kembali memutar kembali aksara yang pernah ku simpan bersama cinta yang telah berdarah.
Namun, apa daya, aku terlalu mencintaimu. Sehingga, meletakan kembali kepingan-kepingan cinta yang tersisa.
Aku harap kau tak lagi membawah petaka melainkan membawah cinta yang mengikatku hingga ke Zannah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H