Mohon tunggu...
Risman Mardiana
Risman Mardiana Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

USA (Urang Sunda Asli) | @risman.mard | Japanese Interpreter | Food Traveler | Alumnus of Universitas Padjadjaran | Fan of @AgnezMo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Transportasi Umum dari Bandara Phnom Penh ke Pusat Kota

1 Oktober 2017   06:58 Diperbarui: 1 Oktober 2017   07:10 5614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halte Bis yang Terkadang Berupa Plang Nama

Kamboja sudah menjadi destinasi impian untuk saya kunjungi sejak beberapa tahun belakangan. Namun minimnya literatur sempat menjadi pertimbangan saya untuk mengunjunginya. Apalagi sebagian besar wisatawan Indonesia hanya menjadikan Kamboja sebagai tempat singgah ketika melakukan eksplorasi di Indocina, seperti perjalanan darat dari Vietnam ke  Thailand, atau sebaliknya.

Berbekal tiket pesawat yang saya beli satu tahun sebelumnya, akhirnya pada tanggal 23 September 2017 saya bisa menginjakkan kaki di Phnom Penh, ibukota dari negara Kamboja. Sistem transportasi di Kamboja belum sebaik di negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia dan Singapura, bahkan Indonesia. Tuktuk yang mirip dengan becak motor di Medan menjadi transportasi umum andalan di sana. 

Jika hanya satu-dua kali naik tuktuk, saya pikir tidak masalah, tapi jika harus terus-terusan naik tuktuk, rasanya akan sangat menguras dompet, apalagi di Kamboja menggunakan dua mata uang, yaitu riel dan USD, yang jika dikonversikan ke dalam rupiah akan sangat membuat pusing kepala, khususnya bagi traveler dengan budget terbatas, seperti saya.

Untuk transportasi selama di Phnom Penh jauh-jauh hari saya sudah memutuskan untuk menyewa sepeda motor seharga USD 7 dari hostel tempat saya menginap. Relatif murah karena saya bisa menggunakannya selama 24 jam. Lalu, bagaimana cara untuk sampai di hostel di sekitar Central Market dari bandara Phnom Penh?

Setelah melakukan blog walking dari blogger luar Indonesia, selain dengan menggunakan tuktuk yang ongkosnya tidak murah, ternyata dari bandara ke pusat kota Phnom Penh dilakukan dengan naik bis umum.

Phnom Penh Bus Rapid Transit
Phnom Penh Bus Rapid Transit
Ya! Di Phnom Penh sekarang sudah ada 'Phnom Penh Bus Rapid Transit', yang mirip dengan Transjakarta di Jakarta. Namun Phnom Penh Bus Rapid Transit ini tidak mempunyai jalur khusus, jadi lebih mirip RapidKL di Kuala Lumpur, atau RapidPenang di Penang. Cara pembayarannya pun sama dg RapidPenang, uang langsung dimasukan ke dalam kotak di samping supir, dan jika ada kelebihan ongkos, sang supir tidak akan memberikan kembalian. Jadi siapkan uang kecil sebelum naik bis ya..

Phnom Penh Bus Rapid Transit memiliki 3 line (koridor), yaitu line 01 (jalur hijau) yang memiliki rute dari Monivong Kilometre No 09 ke Okaha Suy Sophan Bus Terminal (sebaliknya), line 02 (jalur merah) yang memiliki rute dari Night Market ke Ta Khmao Municipality (sebaliknya), dan line 03 (jalur biru) yang memiliki jalur dari Night Market ke Chom Chav Roundabout (sebaliknya).

Untuk dari bandara ke Central Market bisa naik bis yang jalur 03, dari arah Chom Chav Roundabout ke Night Market. Halte yang dilalui untuk sampai ke halte di Central Market sebanyak 17 halte, berjarak sekitar 10 KM. Namun jangan sampai salah menghitung, karena kadang-kadang halte hanya berupa plang nama tanpa atap, ditambah tulisan di plang halte-nya hanya menggunakan tulisan Khmer tanpa tulisan latin. Selain itu, tidak ada announcement di dalam bis, sehingga kita kita tahu sudah sampai halte mana. Jadi sebaiknya, sebelum naik bis persiapkan dulu rute bis line 03 yang bisa diperoleh dari internet, lalu jika ada semacam plang, cocokkan dengan daftar halte yang telah dipersiapkan.

Rute Phnom Penh Bus Rapid Transit Line 03
Rute Phnom Penh Bus Rapid Transit Line 03
Bis hanya akan berhenti di halte yang sudah ditentukan jika ada penumpang yang naik maupun turun. Jika halte kosong, maka bis akan melewati hanya halte, tanpa berhenti. Jadi jika sudah mau sampai di halte yang diinginkan, kita harus memencet tombol yang ada di dalam bis pertanda sang supir harus berhenti.

Halte Bis yang Terkadang Berupa Plang Nama
Halte Bis yang Terkadang Berupa Plang Nama
Lokasi Halte Bis di Bandara Penh Penh

Untuk menemukan halte bis ini cukup mudah. Jika sudah sampai di pintu kedatangan, teruslah berjalan ke luar gerbang bandara. Abaikan supir-supir tuktuk yang menghampiri untuk menawari mengantarkan ke pusat kota. Kalau sudah menemukan jalan besar (Russian Federation Boulevard), belok kiri jalan kaki sekitar 100 meter. Cirinya di sebrang halte ada Park Cafe. Tapi kita tidak perlu menyebrang, karena halte bis yang menuju ke Central Market memang tepat di depan bandara.

Jalur kendaraan di Kamboja terbalik dengan di Indonesia. Jika di sini kita sedang menunggu di halte, maka bis akan datang dari sisi kanan, maka di Kamboja bis akan datang dari sisi kiri. Saya pun sempat bingung, tapi ternyata memang di Kamboja sang supir juga menyetir di sebelah kiri.

Ongkos bis dari halte bandara ke halte Central Market adalah 1.500 riel (USD 0,37). Untung saja waktu itu saya sudah menyiapkan pecahan USD 1 untuk ongkos bis, untuk dua orang, jadi sisa USD 0,26 saya anggap amal saja :D

Sebagai perbandingan, saya sempat ditawari oleh supir tuktuk dari bandara ke Central Market dengan ongkos USD 10, jauh di atas ongkos naik bis. Namun jika Anda bepergian berempat dan membawa barang bawaan yang banyak, naik tuktuk bisa menjadi alternatif. Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun