Mohon tunggu...
Risman Aceh
Risman Aceh Mohon Tunggu... profesional -

Anak Pantai Barat Selatan Aceh. @atjeh01

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Humor Sufi Aceh: Serambi Vatikan

17 September 2010   16:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Ketika saya mengatakan yang menurut kalian salah maka kalian berlomba-lomba menghukum saya seakan-akan kalian tidak pernah berbuat salah. Padahal saya baru "berniat" saja. Tapi, ketika kalian berbuat yang menurut saya salah kalian berlomba-lomba membela diri. Seakan-akan kalian malaikat yang tidak pernah salah."

"Ditangan kalian sudah ada kitab yang kalian bertaruh nyawa untuk mempertahankannya jika ada yang menghinanya. Tapi kalian ternyata tidak cukup percaya dengan apa yang kalian punya hingga kalian membuat aturan, yang katanya perlu kalian sepakati. Tapi ujungnya kenapa tetap saja kalian langgar dan disisi lain kalian menabrakkannya dengan kitab yang kalian anggap suci tapi sesungguhnya hanya kalian muliakan seperti memuliakan raja tanpa wewenang?"

"Kalian selalu mengatakan Tuhan cinta damai dan mereka yang tidak bisa berdamai tidak beriman walau beragama. Dan kalianpun bersiap diri menjadi Tentara Tuhan seakan kalianlah patriot sejati. Tapi ketika kalian membaca ayat-ayat Tuhan tentang kemanusiaan dan kepedulian kalian mengabaikannya dan menyerahkan mereka kepada kebajikan dan kasih sayang Tuhan. Lebih kasian lagi, kalian dengan penuh semangat mengejar si pendosa yang coba mempertahankan hidup dengan dirinya tapi kalian menyerahkan kepada penegak hukum mereka yang memakan "bangkai saudaranya" (korupsi)."

Suasana diam dan kesunyian menyergap ruangan pendopo yang sejuk sampai kemudian suara Teungku terdengar lagi:

"Ini dua tanganku. Tangkaplah. Kalian bisa memenjarakan aku. Tapi, suara kasih sayang semua hamba Tuhan tidak bisa kalian penjara, selamanya."

Tak ada yang bergerak untuk menyodorkan borgol. Sebagai ganti, semua mengulurkan tangan untuk bersaleuman.

Saleum peACEHeart,
Rismanaceh

Catatan:

HISAB adalah singkatan dari Humor "I" Sufi Aceh Baru. "I" bisa jadi Inspirasi, kadang Introspeksi, bisa juga hanya sekedar Iseng.

Teungku adalah panggilan untuk ulama di Aceh. Sama dengan Kyai di daerah lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun