[caption id="attachment_75498" align="alignleft" width="300" caption="Rencananya, Qory Sandioriva, mau diajak untuk menyambut kedatangan Kompasianers di Kopdar Aceh? (Image Google)"][/caption] "Bang, kapan ya kita bisa gelar Kopi Darat (Kopdar) Kompasianers Aceh?" Begitu tanya seorang kawan, yang juga kompasianer asal Aceh, Sehat Ihsan Shadiqin. Sebelumnya, beberapa kompasianers luar Aceh juga menyarankan atau mendukung ide Kopdar di Aceh. "Bang, Kopdar sekarang bukan lagi sekedar kumpul dan kenalan saja. Kopdar sudah bisa disebut sebagai sebuah silahturahmi cinta, dan juga silahturahmi gagasan." Begitu seorang teman memberi argumen penarik agar Aceh segera digelar Kopdar. Mungkin karena itu pula, ada kompasianer yang siap datang ke Aceh meski sedang berada di luar negeri, baik yang sedang di Inggris atau pun yang sekarang sedang berada di Arab. Sejumlah kompasianers "beken" nusantara juga siap untuk datang ke Aceh. Sekarang saya mau menjawab: "Kopdar Aceh segera dibuat. Sekarang, sedang menunggu konfirmasi dari Presiden. Surat permohonan hadir sudah dikirim. Moga saja bisa sampai ke tangan presiden. Takutnya, hanya sampai ke tangan jubir presiden. Atau, ke salah satu menteri. Hanya sekarang sedang dipikirkan bagaimana cara menyiapkan jawaban jika presiden meminta klarifikasi daftar hadir. Kalau soal setting tempat agar memenuhi standard tata rias sudah beres karena salah seorang kompasianer sudah bersedia untuk menjadi konsultan tempat dan media acara. Jadi telekonpren dipastikan bisa berlangsung aman, nyaman, sekaligus terjaga visual image-nya. Soal keamanan juga sudah oke karena di Aceh sekarang punya sistem doble security. Soal beradu pandang dan saling curiga diantara petugas keamanan bisa diatasi oleh pimpinan masing-masing. Nah soal bagaimana menjawabnya yang masih bingung. Misalnya, apa jawaban jika ditanya, "Apa alasan saudara mengundang Andy Syoekry Amal? Diakan menulis "Kejatuhan Sby Tinggal Selangkah....." dan juga mendukung Akbar Faizal lewat badiknya. Ini juga, Faizal Assegaf yang ngajak "Impor Revolusi Iran." Udah gitu bulis juga soal "Ibu Presiden Terlibat Century." Kapan Ibu saya terlibat Century. Ke Bank Century juga nggak pernah." Nah, apa dan bagaimana ya harus dijawab? Duh, mau minta bantu siapa ya. Siapa yang bersedia jadi Jubir Kopdar Aceh? Mariska Lubis aja kali ya. Kemampuannya dalam bidang komunikasi cinta kan tidak diragukan lagi. Tulisannya tentang Seks dan Tuhan pasti bisa meluluhkan hati presiden. Tapi, susahnya ML sekarang sedang sibuk dengan usulan untuk menjadi Dubes Israel yang sampaikan orang melalui bocahndeso. Siapa ya yang mau menggantikan ML? Ada sih sejumlah nama yang dimasukkan, tapi milihnya ini yang susah. Bantuin dong. Novianty Elizabeth, Rahmi, Ranty Tirta, Lina Sophy, Annisa F Rangkuty, Imarithin dan lainya. Aduhh!! Pusing. Banyaknya daftar pelamar pengganti ML. Ahhh, tanya Pak Ragile dan Jimmo Putra aja. Soalnya Pak Ragile sekarang pasti sudah segar setelah melihat pemandangan indah di Kopdar dan Jimmo juga sudah ringan badan setelah "mabuk" tuak semalaman di rumah Syam. Paling susah juga kalau ditanya soal Babeh Helmi. Bisa-bisa Kopdar tidak dapat izin. Soalnya, aksi "Risman's Angels" (RA) yang kedua udah dihendus pihak inteligen Baghdad dan bukan lagi sekedar inteligen bertawaf. Udah Pak Rukyal Basri lagi berada di Amerika Serikat untuk misi rekruetmen tim RA baru, yang anak Medan itu, Nelson Tansu. Jadi pasti susah untuk menjawab apalagi sekarang sedang tidak pakai kacamata karena dipinjam pakai Babeh Helmi hanya untuk memastikan apakah "Anak Durhaka" Syam layak jadi einjelss mendampingi Kit Rose, Inge, dan ML yang semakin cantik saja setelah di dandan habis. Jadi mesti dilihat dulu bulu-bulunya walau uji kecerdasan lewat tulisannya "Serakah Kita Nyampah" udah sangat bagus dan terbukti republish. Susahnya lagi kalau pas ngomong Angels justru terucap Einjelesss ntar dipikir saya malah ngomongin presiden kita jeles. Bruuuuuuuukkkk (Terjatuh dari tempat tidur) "Einjelesssssssssssss.... Tolongggggggggggggggg"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H