[caption id="attachment_135656" align="alignleft" width="201" caption="Dok: rsab-kasihbunda.com"][/caption]
Sebuah kenderaan melaju dengan kecepatan tinggi, dan kehilangan kendali.
Traakh... Seorang gadis terpelanting dan kepalanya membentur badan jalan, keras.
Di ruang unit darurat (UGD) Rumah Sakit Meulur korban tabrak lari itu ditangani 3 (tiga) orang tenaga medis. Benturan di kepala membuat gadis usia 20 tahun itu tak sadarkan diri. Meski begitu, tak ada tanda-tanda kerusakan parah pada anggota tubah lainnya. Memang ada luka dan memar di tangan kiri dan lutut kaki kanan, tapi tidak cukup serius.
Satu hal yang membuat tim medis bingung karena tidak ada identitas yang bisa ditemukan pada korban. Jadi tidak bisa menghubungi pihak keluarga guna meminta persetujuan untuk melakukan operasi kecil di kepala belakangnya akibat luka benturan. Orang-orang yang mengantarnya tadi juga sudah pergi.
Seorang kru tivi lokal yang sedang meliput kegiatan di rumah sakit akhirnya di minta tolong untuk menyiarkan kondisi si korban, dengan harapan dapat segera mendatangkan anggota keluarga korban.
***
Di rumah, Andi keliatan begitu gelisah. Dia mondar mandir di ruang tamu. Semenjak ia memarkirkan mobilnya di garasi, ia terus saja teringat peristiwa tabrakan tadi. Sebenarnya ia mau turun untuk menolong. Tapi melihat orang-orang yang berteriak ia takut terjadi amuk massa. Tapi, untuk kembali lagi ke tempat kejadian Andi juga takut karena tadi saja ia tidak berhenti untuk menolong orang yang ditabaraknya. Bisa-bisa kemarahan orang kampung semakin membrutal terhadapnya. Tapi, untuk tidak mau tahu juga sangat tidak mungkin.
Andi mengambil remote tivi dan menghidupkannya. Berharap dapat sejenak menenangkan dirinya. Tapi ia sangat terkejut menyaksikan siaran yang ada. Di layar kaca ia melihat korban yang ia tabrak sedang terbaring pingsan dengan selang pernapasan dan balutan di kepalanya.
Tanpa pikir panjang ia langsung lari ke garasi dan dengan mobilnya langsung meluncur ke rumah sakit yang disebut oleh penyiar tivi.
***
"Aku Andi, pacarnya Rina. Dok, tolong selamatkan dia dok. Berapa pun biayanya akan saya bayar. Dok, plese,,, toloong..."
Pada saat yang sama di dalam hatinya ia meminta maaf pada Tuhan karena telah berbohong. Pertama, ia telah berbohong dengan menyebut korban sebagai pacarnya padahal ia sama sekali tidak mengenalnya. Ia juga telah berbohong karena tidak berterus terang menyebut kalau ialah pelaku tabrakan yang telah membuat gadis muda itu pingsan hingga saat ini. Dan, ketiga ia berbohong karena menyebut nama gadis ini dengan Rina. Tapi hatinya juga berkata ini yang paling tepat untuk ia lakukan agar dokter mau segera melakukan operasi. Belum juga datang keluarga "Rina" semakin mendorong Andi untuk melakukan sesuatu yang ia pikir baik untuk penangganan korban. Sepertinya, Andi ingin menebus kesalahannya tadi yang terkesan melarikan diri. (Bersambung...)
Bagian kedua:
Nur Silvi adalah gadis cantik berjilbab yang amat santun dan juga pintar. Di sekolah ia adalah mutiara bagi siswa dan Andilah pemenangnya.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H