Mohon tunggu...
rismafadhila
rismafadhila Mohon Tunggu... Pustakawan - Universitas Airlangga

Mahasiswa dengan Program Studi Kearsipan dan Informasi Digital

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Ekonomi Digital Di Indonesia dan Tantangan Sosial-Budaya

12 Desember 2024   20:20 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:20 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan ekonomi digital di Indonesia telah menjadi salah satu fenomena yang paling menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Dengan populasi yang besar dan tingkat adopsi teknologi yang terus meningkat, Indonesia berada di posisi strategis untuk memanfaatkan transformasi digital sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Namun, keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai tantangan, terutama terkait dampaknya terhadap aspek sosial-budaya masyarakat.


Sektor ekonomi digital di Indonesia mengalami lonjakan signifikan, terutama sejak pandemi COVID-19 mempercepat adopsi teknologi. Berbagai platform e-commerce, layanan keuangan digital, dan aplikasi transportasi berbasis teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Sektor ini juga menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar mereka melalui platform digital. Pemerintah pun mendukung pertumbuhan ini dengan berbagai inisiatif, seperti "Gerakan Nasional Literasi Digital" dan pengembangan infrastruktur internet di daerah terpencil.


Dampak sosial-budaya juga menjadi isu yang perlu diperhatikan. Budaya konsumtif yang didorong oleh kemudahan akses belanja online sering kali menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat. Maraknya hoaks dan informasi palsu yang beredar di platform digital menjadi tantangan tersendiri, mengingat literasi digital masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi cara masyarakat mendapatkan informasi, tetapi juga berdampak pada polarisasi sosial yang semakin tajam.
Transformasi digital juga membawa perubahan besar dalam dunia kerja. Profesi tradisional mulai tergantikan oleh otomatisasi dan teknologi, yang memaksa tenaga kerja untuk beradaptasi dengan keterampilan baru. Namun, tidak semua pekerja memiliki akses ke pelatihan yang memadai, sehingga meningkatkan risiko pengangguran di kalangan masyarakat yang kurang terampil.


Ekonomi digital memang membawa harapan besar bagi masa depan Indonesia, tetapi keberhasilan implementasinya tidak hanya diukur dari pertumbuhan angka-angka ekonomi. Yang lebih penting adalah bagaimana transformasi ini dapat menjembatani kesenjangan sosial dan budaya, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, serta memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Ekonomi digital dapat menjadi katalisator perubahan positif yang tidak hanya mendukung pertumbuhan, tetapi juga memperkuat identitas sosial-budaya bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun