Sejarah Bahasa Arab di Indonesia
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tertua di dunia yang masih diucapkan hingga hari ini. Sedangkan awal mula masuknya bahasa Arab ke Indonesia sendiri, bermula dari sekitar abad ke-7 dan ke-8 masehi. Dimana, bukti material persebarannya terwujud dengan adanya tulisan pada nisan makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, Jawa Timur. Selain itu, akulturasi antara Arab dan Indonesia juga tercermin dalam beberapa bahasa yang diucapkan sehingga menjadi kata serapan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Proses masuknya bahasa Arab ke Indonesia tidak seperti bahasa asing lainnya yang melalui hubungan politik, perdagangan, dan lain sebagainya. Melainkan, Bahasa Arab justru tersebar melalui syiar agama Islam yang mengharuskan setiap pemeluknya untuk beribadah menggunakan bahasa tersebut.
Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan,
,
"Pelajarilah bahasa Arab, karena sesungguhnya bahasa Arab itu termasuk bagian dari agama kalian." (Masbuqudz Dzahab, hal. 9 dan Idhahul Waqf wal Ibtida').
Proses masuknya bahasa Arab ke Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan masuknya agama Islam ke nusantara. Karena dalam tata cara beribadahnya sendiri, agama Islam mengharuskan umatnya untuk menggunakan bahasa Arab. Seperti dalam shalat, do'a, dzikir, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sangat penting bagi seorang muslim untuk mempelajari bahasa Arab. Sebagaimana tertulis pula dalam sebuah hadist lain yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda :
, ,
"Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, karena aku adalah orang Arab, karena Al-Qur'an berbahasa Arab, dan bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab." (HR. Thabrani).