Mohon tunggu...
risma avrila putri
risma avrila putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas airlangga

halo, perkenalkan nama saya adalah risma avrila putri. saya merupakan mahasiswa semester 2 universitas airlangga. saya memiliki hobi menulis dan ingin mengembangkan tulisan tulisan saya agar bisa di publish atau dimuat di media massa, terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Dongkrek, Kesenian Khas Madiun Pengusir Pagebluk di Era Modernisasi

29 November 2022   21:30 Diperbarui: 29 November 2022   23:48 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir cerita, gandaruwo kalah dan bertekuk lutut dan selanjutnya digiring keluar dari wilayah Mejayan. Kesenian Dongkrek yang bersifat kreasi seni (kreatif ) sebagai kesenian rakyat yang tidak sakral, tidak ada kemenyan, tidak ada persyaratan dari keturunan palang Ngabehi Loh Prawirodipoero "Palang Mejayan", dengan iringan musik yang lebih ramai. Dongkrek ini masih ada arak-arakannya dan melibatkan masyarakat untuk bergabung dan menari (Alfiati, 2017: 185-186).

Interaksi yang sudah berlangsung lama tersebut, membuat pemain lebih memahami mengenai kesenian dongkrek secara objektif yang berbeda dengan pemahaman awalnya sehingga akan tercipta pemahaman ganda. Ketiganya memiliki peranan yang sama penting. Ikon mempunyai kekuatan perayu, sementara indeks dapat dipakai untuk memahami perwatakan tokoh, dan simbol berfungsi untuk penalaran, pemikiraan, dan pemerasaan dalam teks fiksi (Diana, 2016: 123).

Hal ini terbukti bahwa kebudayaan pada masyarakat madiun masih sangat bermanfaat hingga saat ini yang berarti mereka masih memegang erat kebudayaan kebudayaan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Kesenian ini sejalan dengan teori Malinowski yang beranggapan bahwa semua unsur kebudayaan bermanfaat bagi masyarakat dimana unsur itu terdapat. 

Kepercayaan masyarakat tentang dongkrek ini bisa dilihat dari kesadaran mereka untuk selalu mengembangkan kebudayaan asal mereka dengan cara melestarikan nya supaya nilai nilai yang ada di dalamnya tidak hilang terkikis oleh waktu.

Terdapat urgensitas dalam persebaran kebudayaan ini diantara nya menjadi kebudayaan yang bermanfaat bari penganut kebudayaan tersebut dan apabila kebudayaan tersebut dilestarikan terus menerus akan menjadi ciri khas pada kota tersebut. Hingga saat ini dongkrek masih bisa ditemui di kota madiun khusus nya di daerah mejayan yang merupakan daerah asal dari dongkrek tersebut dan dongkrek sendiri masih digunakan Ketika ada wabah penyakit yang ganas seperti covid-19.

Sampai saat ini masyarakat madiun masi melestarikan kesenian dongkrek. Terlihat dari antusiasme sekolah di madiun salah satu nya pada sekolah sekolah yang masih mengadakan Latihan dongkrek untuk kegiatan entah itu perlombaan maupun karnaval yang diadakan di lingkungan setempat. 

Eksistensi dongkrek pada masyarakat madiun masih terasa hingga saat ini dengan kepercayaan berupa pengusiran mahluk halus bisa menjadikan kesenian itu bertahan hingga saat ini dan diharapkan masyarakat bisa terus mengembangkan serta mempertahakan kesenian dongkrek hingga di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun