Oleh : Risma
Email : rismaa2017@gmail.com
Pandemic covid-19 masih menjadi momok permasalahan dunia hingga saat ini. Berawal dari terpaparnya virus ini pada Maret 2020 hingga saat ini Juni 2021, virus ini belum berhasil musnah dari kehidupan kita.Â
Dengan total kasus 2,21 juta di Indonesia dan total kematian 57.138 jiwa. Lahan pemakan semakin sedikit, jumlah kematian semakin banyak, dan jumlah orang yang terpapar pun semakin bertambah. Menandakan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja.Â
Tentu dengan pesatnya penyebaran virus ini mengharuskan pemerintah mengeluarkan berbagai macam kebijakan untuk menghentikan atau sekedar menghambat persebaran virus ini. Sektor ekonomi, indsutri, pendidikan, kesehatan mulai menyusun strategi untuk menghadapi virus ini.
Salah satu kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan ialah Pembelajaran Jarak Jauh atau Pembelajaran Daring. Pembelajaran daring atau online ialah pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka dengan mengandalkan teknologi yang ada. Telah banyak platform-platform yang menyediakan fitur pembelajaran online sebagai ganti dari pembelajaran tatap muka. Sebagai contoh ada Google Classroom, Google Meeting, Zoom Meeting, Ruang Guru, Zenius, Quipper School dan berbagai jenis platform lainnya.
Tentunya platform tersebut pun harus didukung oleh gawai pintar dalam penggunaannya. Serta dibutuhkan juga internet dengan koneksi yang stabil untuk mengaksesnya. Sayangnya, banyak siswa yang kurang siap dengan adanya pembelajaran daring ini. Siswa yang tidak memiliki smartphone tidak dapat mengikuti pembelajaran daring ini. Sangat disayangkan jika mereka harus putus sekolah di tengah pandemic.
Koneksi internet yang tidak stabil juga turut menjadi masalah dalam pembelajarn daring. Jika tidak ada koneksi internet pun percuma, siswa tidak akan dapat mengikuti pembelajaran. Permasalahan lainnya ialah perlu biaya lebih. Biaya lebih yang dimaksud ialah untuk membeli kuota internet. Apalagi ketika pembelajaran siswa dilakukan melalui video conference seperti  Zoom Meeting atau Google Meeting yang tentunya menyedot kuota internet sangat banyak.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pembelajaran daring ialah kecanduan penggunaan smartphone. Beberapa penelitian menyebutkan adanya indikasi kecanduan gadget akibat dari penggunaan yang berlebihan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena efek yang ditimbulkan dari kecanduan gadget ini akan berpengaruh pada kualitas belajar siswa dan juga pada prestasi siswa itu sendiri. Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara defenetif, Â efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya (Etzioni, 1964). Dalam konteks pendidikan, kualitas mengacu pada proses pendidikan dan hasil belajar peserta didik. Kecanduan gadget dapat menghambat proses belajar siswa, membuat siswa malas bergerak dan beraktivitas, membuat siswa sulit bersosialisasi.
Selain kecanduan gadget dampak lain yang ditimbulkan dari adanya pembelajaran daring ialah menurunnya kualitas belajar siswa. Kualitas belajar yang menurun ini dapat disebabkan karena kejenuhan dalam pembelajaran daring. Apalagi pembelajaran daring ini telah berjalan selama satu tahun lamanya. Kesulitan siswa dalam memahami materi dikarenakan banyak guru yang memberikan materi tanpa penjelasan. Sebagian siswa tidak memahami pelajaran yang mereka pelajari dengan menggunakan sistem daring ini.Â
Hal ini disebabkan karena pembelajaran secara daring ini lebih banyak bersifat teoritis dan minim akan praktik serta berlagsung satu arah karena tidak dimungkinkan adanya interaksi langsung dengan siswa. Tingkat pemahaman materi ajar sangat berpengaruh terhadap tujuan kualitas belajar siswa dan juga mempengaruhi prestasi siswa. Jika siswa tidak mengerti akan materi yang diajarkan maka tidak menutup kemungkinan bagi siswa untuk gagal dalam menghadapi ujian.
Banyaknya tugas yang diberikan oleh guru juga menjadi dasar dari kejenuhan siswa. Tugas merupakan sesuatu yang harus dikerjakan atas perintah guru dengan tujuan agar siswa belajar dengan giat dan selalu berlatih setelah mendapat materi dari guru. Namun, jika tugas yang diberikan terlalu banyak siswa pun akan jenuh dan kurang istirahat. Hal ini juga dapat membuat mereka stress karena waktu bermain mereka berkurang ditambah mereka juga harus dirumah karena pandemic ini.
Berkurangnya konsentrasi belajar. Ketika dirumah ada sebagian siswa yang merasa keadaan rumah mereka kurang kondusif, entah itu karena lingkungan rumah yang ramai ataupun karena adik kecil mereka yang berisik sehingga membuat konsentrasi belajar mereka terganggu. Kurang nya konsentransi cukup mempengaruhi kualitas belajar siswa.
Kualitas belajar siswa yang menurun akibat dilaksanakannya pembelajaran daring ini membuat kualitas siswa pun menurun. Jangan sampai selama satu tahun belajar daring ini siswa tidak mendapatkan ilmu yang cukup. Walaupun ada tugas yang dapat dijadikan acuan dalam mengetahui perkembangan belajar siswa tetap saja hal itu tidak sepenuhnya bisa dipercaya. Bisa saja siswa menyontek dengan teman nya lalu menyalin jawaban temannya, bisa juga mereka mencari jawaban di internet tanpa mengerti tentang apa yang mereka tulis.
Pembelajaran dalam sistem daring memang memudahkan kita belajar dimana saja dan kapan saja. Namun, bagi siswa tersendiri memiliki banyak kendala. Apalagi sudah satu tahun kita menjalani pembelajaran daring. Yang mana sudah melewati 2 semester dan juga sudah mulai masuk ke kenaikan kelas. Kelas semakin besar namun ilmu yang di pahami masih sedikit. Hal ini dapat membuat siswa kesulitan dalam mengikuti pelajaran di kelas berikutnya.
Menurt Drs. Thursan Hakim (2010) ada beberapa prinsip pembelajaran agar lebih efektif dan berjalan dengan baik, diantaranya:
Belajar memerlukan kemauan yang kuat
Untuk mempunyai kemauan belajar yang kuat dan stabil dibuthkan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas dan benar-benar diinginkan menyebabkan orang tersebut akan selalu berusaha dan belajar dengan rajin agar semua  keinginannya tercapai.
Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor
Ada dua macam faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Yaitu faktor internal yang berasal dari diri orang itu sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari lingkungan.
Belajar secara keseluruhan akan lebih berhasil dasipada belajar secara terbagi-bagi
Cara belajar seperti ini akan memungkinkan seseoran untuk mendapat suatu pokok pelajaran dengan lebih cepan dan mudah. Caranya dapat berupa meringkas materi pelajaran dalam satu skema atau tabel.
Proses belajar memerlukan metode yang tepat
Setiap siswa harus memahami betul metode belajar apa yang cocok dengan mereka. Entah itu belajar sambil mendengarkan music, belajar sambil nyemil, belajar di ruangan yang tenang, belajar di tempat lain, atau bagaimanapun metode belajar dan cara efektif yang dapat membuat mereka lebih focus dan dapat membuat materi pelajaran terserap dengan baik.
Belajar memerlukan adanya kesesuaian antara pengajar dengan siswa
Prinsip belajar ini sangat mempengaruhi kualitas belajar siswa. Pengajar yang baik tentu akan menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan siswanya. Selalu membuat siswanya nyaman ketika pengajar sedang menyampaikan materi dan mampu mengikuti arus pergaulan mereka dengan memahami isu yang berkembang di pergaulan mereka dan mampu memposisikan diri sebagai teman mereka.
SIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas belajar siswa dalam pembelajaran daring ini menurun. Kurangnya pemahaman materi oleh siswa menjadi faktor utama menurunnya kualitas belajar mereka. Selain itu, kecanduan gadget juga memegang peranan penting dalam perkembangan proses belajar anak. kualitas belajar anak ini lah yang akan menentukan hasil akhir perkembangan belajar anak. Saran yang dapat diterapkan ialah dengan menjelaskan materi pada anak-anak tidak hanya sekedar menyuruh mereka membaca saja tapi juga dijelaskan, Buka pertanyaan setiap materi telah selesai diterangkan agar guru juga tahu sampai mana pemahaman siswa akan materi yang dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Ika, Oktavia. Siti Sri Wulandari. 2020. Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal UNESA. Vol.8. No.3.
Isnayni, et all. 2020. Â Pengaruh Pembelajaran Sistem Daring Terhadap Mahasiswa Tadris Biologi Dalam Memahami Materi Kuliah Biokimia. IAIN Jember.
Kristia, Laras. 2020. Kejenuhan Belajar Masa Pandemi Covid-19 Siswa SMTA di Kedungwungu Indramayu. Eprints UMS.
Ozadad, Des. 2019. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Prestasi dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Â Repository UKSW.
Pawicara, Ruci. Maharani Conilie. 2020. Analisis Pembelajaran Daring Terhadap Kejenuhan Belajar Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Jember di Tengah Pandemi Covid-19. ALVEOLI:Jurnal Pendidikan Biologi. Vol.1. No.1.
Demina, Shinta Putri Dasman. 2021. Pengaruh Belajar Daring Terhadap Kualitas dan Kuantitas Siswa. Berita Sumbar. https://beritasumbar.com/pengaruh-belajar-daring-terhadap-kualitas-dan-kuantitas-siswa/ diakses pada 28 Juni 2021 pukul 20.00
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H