Mohon tunggu...
Risma
Risma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menyelami ekonomi islam berarti memahami bahwa setiap aspek ekonomi tidak hanya berlandaskan pada perhitungan materi, tetapi juga pada nilai-nilai moral dan spiritual.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Magang Bersertifikat di Koperasi WUBI sebagai Upaya Eskalasi UMKM di Aceh

28 Mei 2023   00:38 Diperbarui: 28 Mei 2023   01:21 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koperasi Wirausaha Unggulan Bank Indonesia atau disingkat WUBI adalah organisasi yang mewadahi para pembisnis yang telah diseleksi dan diinkubasi atas inisiasi Bank Indonesia. Koperasi WUBI perwakilan Aceh adalah salah satunya. Koperasi WUBI Aceh telah dibentuk oleh beberapa wirausaha muda Aceh binaan Bank Indonesia satu tahun yang lalu.

Koperasi WUBI Aceh membuka kesempatan magang bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Magang yang dilaksanakan selama 5 bulan ini terselenggara atas kerjasama antara koperasi WUBI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebagai wadah para mahasiswa untuk belajar secara langsung di dunia nyata. Melalui program Magang Bersertifikat harapannya mahasiswa dapat mengambil pengalaman sebanyak-banyaknya serta dapat mengembangkan kompetensi untuk mengahadapi dunia kerja di masa depan.

Kepala Koperasi WUBI Aceh, bapak Zainal Abidin Suarja menyampaikan bahwa: "Di Koperasi WUBI mahasiswa diajak untuk terlibat langsung dalam operasional UMKM, serta mengambil peran dalam menyelesaikan permasalah UMKM, seperti masalah produksi, pemasaran, mengatur pengelolaan keuangan, pengemasan, pembiayaan, pengelolaan konten digital sampai manajemen limbah."

Terdapat 48 mahasiswa yang lolos seleksi dan telah diterima magang di koperasi WUBI. Setiap mahasiswa ditempatkan di UMKM-UMKM binaan koperasi yang berada di sekitar Banda Aceh. Salah satunya adalah UMKM Minyeuk Pret. Minyeuk Pret adalah salah satu produsen parfum khas Aceh yang sudah beroperasi sejak tahun 2015. Perusahaan ini mempunyai tagline 'Indonesian Cultural Perfume'. Melalui tagline tersebut Minyeuk Pret berusaha membangun brand image-nya agar dikenal sebagai parfum lokal yang mengambil inspirasi dari kebudayaan di seluruh Indonesia. Salah satunya Aceh. Minyeuk Pret awalnya dikenal sebagai parfum khas Aceh dengan tagline 'Aceh Authentic Perfume' dengan aromanya yang sangat khas yaitu Seulanga, Meulu dan Coffe.

Penulis sebagai salah satu peserta magang ditempatkan di UMKM tersebut. Dalam kiprahnya selama 8 tahun ini dapat dikatakan Minyeuk Pret bukan lagi perusahaan yang baru dirintis. Perusahaan ini sudah memiliki kulturnya tersendiri yang menjadi karakter perusahaan. Minyeuk Pret adalah perusahaan yang memperhatikan nilai islami dalam perusahaannya, walaupun tidak secara eksplisit mengatakan sebagai perusahaan berbasis syariah. Kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan pada pegawainya memerhatikan aspek syariah, seperti pembiasaan sholat Dhuha sebelum jam operasional kantor dimulai, dan pelaksanaan pengajian rutin setiap hari Senin bersama ustadz setempat.

"Minyeuk Pret diinisiasi dan dibentuk oleh pemuda Aceh yang ingin meningkatkan value added terhadap Nilam, dan mengangkat kearifan lokal parfum khas Aceh. Kultur yang ingin dibangun dalam perusahaan ini adalah kebersamaan, sehingga membangun hubungan emosional sangat penting disini." CEO Minyeuk Pret, Daudy Sukma, M.M. (20/02/2023)

Terbukti hubungan emosional yang baik antar karyawan maupun dengan atasan mempunyai dampak yang signifikan dalam kinerja para karyawannya. Penulis menggarisbawahi usaha membangun hubungan emosional ini bisa dimulai dari hal-hal kecil. Seperti pembiasaan pengajian rutin yang secara tidak langsung dapat mempertemukan karyawan dan menjalin interaksi. Kebiasaan lainnya yang khas dari Minyeuk Pret adalah kegiatan Afternoon Tea yang dilakukan setiap minggunya di Selasa sore. Afternoon Tea atau dalam bahasa Indonesia teh sore, sesuai namanya adalah kegiatan kebersamaan di sore hari setelah jam operasional kantor. Tidak selalu minum teh, kegiatan ini biasa diisi dengan makan bersama dengan tidak menghilangkan tujuan awalnya sebagai sarana antar karyawan untuk menjalin kedekatan emosional disamping kedekatan profesional.

Melalui kegiatan Magang Bersertifikat ini, selain penulis mendapat pengalaman bekerja secara langsung, penulis juga dapat meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja nantinya. Penulis berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut hingga pada batch-batch selanjutnya dan bisa terus bermitra dengan perusahaan kredibel lainnya di luar sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun