Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menang Tipis dengan Gol Penalti. MU Selevel Partizan?

25 Oktober 2019   20:14 Diperbarui: 25 Oktober 2019   20:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai pertandingan ke tiga fase grup penyisihan Liga Eropa, MU boleh sedikit lega. Memimpin klasemen sementara di grup L dengan 7 poin membuat posisi MU sedikit aman. 

Melihat performa MU kontra Partizan, sekali lagi kategori lumayan. Yah...mungkin saya tipe fans yang standar tinggi (hehe). Dengan satu-satunya gol dihasilkan dari titik penalti, menurut saya satu keberuntungan MU di pertandingan ini dengan  masih tetap menampakkan kurang tajamnya lini serang MU

Babak pertama, Martial sebagai ujung tombak, harapannya berkolaborasi dengan Garner, Lingard dan Mata di lapangan tengah masih belum menampakkan ketajaman serangan dan tekanan- tekanan berarti. 

Meski ada beberapa peluang sebenarnya tetapi urung menghasilkan gol. Perlu diapresiasi  kontribusi semua pemain, berganti - ganti melakukan serangan sampai di kotak penalti lawan. Diantaranya  Mc Tominay dan Wiliams, dan memang akhirnya berkat pelanggaran terhadap Williams di kotak penalti menghasilkan gol bagi MU.

Catatan saya di babak pertama MU belum rapi membangun serangan.  Masih diwarnai kontrol bola yang kurang baik, sehingga situasi ini beberapa kali dimanfaatkan oleh pemain-pemain Partizan untuk melakukan tekanan yang cukup berbahaya

Partizan bukan lawan yang biasa-biasa saja. Menduduki peringkat 5 dalam klasemen Liga Serbia. Performa Partizan mesti diperhitungkan. Beberapa kali tekanan dilakukan terutama memasuki menit ke 30 di babak pertama, beberapa peluang tidak dapat dianggap enteng. 

Babak ke dua dengan masuknya Rashford dan James menggantikan Wan Bissaka dan Martial, nampak kreasi serangan MU mulai lebih hidup. Tetapi sayangnya  justru peluang - peluang berbahaya untuk MU kurang terlihat.  Kurang kontrol bola dan umpan-umpan tidak akurat menurut hemat saya menjadi salah satu penyebab ketidakefektifan serangan MU. Dalam dua babak kiper Partizan hampir tidak perlu melakukan penyelamatan  yg berarti.

Sebaliknya Partizan begitu ngotot berusaha memasuki daerah pertahanan MU. Performa Sadiq dan Soumah, cukup berbahaya bagi MU. Tercatat dalam statistik 2 kali shot on target dilepaskan oleh pemain-pemain ini. 

Catatan penting bahwa dalam staristik MU unggul 61 persen dalam penguasaan bola. Tetapi hanya satu tendangan yang shot on target. Bolehlah saya katakan MU masih lumayan mandul dalam hal menghasilkan gol.  

Rashford dan James tidak sepenuhnya membuat MU efektif menyerang. Tampak kelihatan MU terpaksa berkali kali bertahan. Pemain Partizan banyak menciptakan peluang dan masuk kotak penalti. Alhasil catatan statistik 9 kali tendangan sudut dihasilkan oleh pemain Partizan, sedangkan MU cukup hanya mendapat 2 kali tendangan sudut

Pertandingan kali ini MU mesti banyak bersyukur. Romero menujukkan performa yang baik dengan beberapa kali melakukan penyelamatan dan menepis bola. Di barisan pertahanan  Phil Jones dan kawan-kawan  cukup disiplin menyapu serangan lawan meskipun sempat juga melakukan kesalahan. Beruntung lagi sang lawan juga tampak punya kelemahan dalam finishing meskipun sudah berkali kali melakukan tekanan.

Unggul tipis satu gol, belumlah dapat dikatakan performa MU mengalami banyak peningkatan. Kalau boleh saya mengatakan kali ini di grup L klasemen sementara liga Eropa  kelas MU hampir selevel 3 klub lainnya, Fc Astana, AZ. Alkmaar , dan Partizan. 

Malahan jika menyaksikan laga MU vs AZ. Alkmaar di putaran ke 2 fase grup, dengan berat hati saya mengatakan Alkmaar punya performa lebih baik dalam melakukan tekanan-tekanan. Tambah lagi di fase grup putaran ketiga ini Alkmaar baru saja pesta gol 6-0 kontra Astana. MU saja tidak bisa melakukan itu? 

Di musim ini,  Liga Eropa menjadi salah satu peluang MU memperoleh trofi. Mengingat di liga primer dalam urutan klasemen, MU kelihatannya harus sangat bekerja keras.

Persaingan di Liga Eropa saya pikir cukup ketat dan dengan performa seadanya rasanya naif dan kurang realistis bagi MU untuk bersikap terlalu optimis kecuali dengan cepat melakukan perombakan performa dan strategi.

Melihat laga klub senegara di grup F, Arsenal kontra Vitoria SC pada hari yang sama, MU mesti belajar banyak soal semangat juang. Bagaimana Arsenal mengejar 3 gol setelah sebelumnya tertinggal 1 gol dari Vitoria. Performa Vitoria juga mesti diacungi jempol meski menjadi tim underdog di grup F semangat juang anak anak Guimaraes sama sekali tidak surut.

Setuju membaca komentar Paul Merson, mantan pemain Arsenal (ligaolahraga.com), bahwa cukup mengherankan bahwa MU tampak lebih spektakuker melawan tim-tim besar, tetapi melempem melawan tim-tim kecil. 

Seolah ada energi daya saing gengsi yang cukup besar dan gengsi itu menyurut begitu saja ketika sang lawan berkategori kurang top. 

Tetapi bisa diamati kalau gaya inilah yang membuat MU selalu tergelincir. Justru karena kekalahan dan kesalahan ketika melawan tim-tim yang kurang bergengsi

Sebagian pemain memang dilanda cedera, tetapi MU sebenarnya masih punya stok pemain yang cukup pengalaman. Sebut saja Juan Mata, Harry Mc Guire, Marcus Rashford, Jesse Lingard, Phil Jones, sampai Fred yang dibeli cukup mahal tetapi kerap tampil kurang stabil.

Entah apa yang merasukimu MU, ataukah sang arsitek  Solksjaer memang bukan pencipta desain yang tepat? Terlalu miskin pengalaman untuk menangani tim sekelas MU? Kacau strategi, manajemen yang berantakan , lemahnya skill individu, ataukah krisis semangat juang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun