Follower dengan tipe partner atau mitra inilah yang memperkaya seorang pemimpin dan kelak memiliki potensi untuk akhirnya menjadi leader.Â
Saya sendiri tidak ragu ragu atau gengsi menjadi seorang follower, tetapi tentunya follower yang punya kontribusi. Follower yang memiliki jiwa leader dalam dirinya. Dalam situasi kehidupan kita perlu belajar dan berkaca dari pengalaman dan keahlian orang lain, dan disaat itulah kita menjadi follower.Â
Menyadari masih perlu banyak belajar dan berguru pada mereka yang lebih kompeten. Menjadi follower orang-orang yang punya potensi. Harapannya hasil belajar itu lama kelamaan membentuk kita menjadi seorang leader yang tidak kalah mumpuni
Perlu diingat, menjadi leader dan follower pun bukan sesuatu yang abadi. Di atas pemimpin masih ada pemimpin, diatas dan dibawah pengikut masih ada pengikut-pengikut lainnya. Berganti setiap situasi kehidupan pun peran kita bisa jadi berubah.Â
Hal yang terpenting adalah memainkan peran kehidupan kita sebaik mungkin. Ketika menjadi leader, jadilah pemimpin yang bijak dan mampu memberi arahan yang baik. Sebaliknya ketika berperan sebagai follower, jadilah pengikut yang memiliki kontribusi dan memiliki kinerja positif serta maksimal sehingga menjadi mitra yang baik
Seorang leader tidak akan berarti jika tanpa follower. Begitupun sebaliknya follower membutuhkan leader yang memberi arahan bagi pencapaian tujuan.
Referensi :
- Usman Hadi. Detiknews. Tolak aksi. Pelajar SMA De Britto Yogya tegaskan bukan follower
- Donny Verdian. superblogger.id
- Trustco.co.id. Jadilah Pengikut yang Baik Sebelum Jadi Pemimpin yang Hebat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H