Persediaan perhatiaan oleh  auditor di dalam auditnya karena berbagai alasan sebagai berikut :
- Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta secara tempat terjadinya kesalahan yang besar.
- Berbagai macam persediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.
- Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai persediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibandingkan dengan verifikasi sebagian besar unsur laporan keuangan lain.
- Seringkali persediaan di simpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan penghitungan fisiknya.
- Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.
Program Pengujian Substantif Terhadap Saldo Akun Persediaan :
1. Prosedur audit awal
   Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsoliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
   Auditor melakukan 5 prosedur berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi persediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan di dalam buku besar yang bersangkutan :
- Persedian yang tercantum di neraca ke saldo akun persediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.
- Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
- Usut saldo akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
- Posting penerbitan dan pengkreditan akun sediaan  ke jurnal yang bersangkutan.
- Kemudian lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku besar.
   Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran persedian yang disajikan di neraca.
   Didalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan persediaan.
Tingkat perputaran berbagai kelompok persediaan dan jika terdapat fluktuasi ratio tertentu dari ratio tahun sebelumnya, auditor berkewajiban mendapatkan penjelasan mengenai penyebab terjadinya fluktuasi ratio tersebut.
3. Pengujian terhadap transaksi rinci
Memeriksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun persediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut:
- Memeriksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumenyang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
- Memeriksa  pendebitan  akun  persediaan ke dokumen pendukung :  bukti  kas keluar, faktur pembelian, laporan penerimaan barang,  dan surat order pembelian.
- Memeriksa  pengkreditan  akun  sediaan  ke  dokumen  pendukung : faktur penjualan, laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur pembelian.
- Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
- Memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
- Memeriksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam Minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
a. Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
- Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan.
- Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien.
b. Mengirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
- Keberadaan atau ketrjadian.
- Kelengkapan.
- Hak kepemilikan.
5. Pemeriksaan penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca
- Periksa klasifikasi persediaan di neraca, Jika jumlahnya material, sediaandalam perusahaan manufaktur harus disajikan menurut unsur-unsur utamasediaan.
- Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan persediaan, Klien diharuskan menjelaskan di dalam laporan keuangannya mengenai metode penentuan kas dan metode penilaian yang digunakan dalam menyajikan persediaan di neraca.
- Lakukan analitik review terhadap persedian, Review  analitik  ini merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan dalam neraca. Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratioyang bersangkutan dengan persediaan.
Pengujian Substantif atas Saldo Persediaan
- Persediaan merupakan akun terbesar yang melibatkan modal kerja
- Persediaan dapat tersebar di beberapa daerah yang menyulitkan perhitungan dangan pengendalian fisik.
- Penilaian persediaan juga mempersulit auditor karena faktor keuangan dan pengalokasian biaya manufaktur ke persediaan.
- Berbagai macam persediaan juga mempersulit auditor.
- Adanya beberapa penilaian persediaan.
Penyajian Persediaan Dalam Neraca
- Disajikan dengan lower of cost or market, dan menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan cost persediaan.
- Nilai yang lebih tinggi di antara cost atau market disajikan di dalam tanda kurung.
- Akibat perubahan metode penilaian persediaan terhadp perhitungan laba rugi tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan pengecualian konsistensi penerapan prinsip akuntansi yang lazim dalam laporan audit.
- Jika persediaan digadaikan harus diungkapkan.
- Jika jumlahnya material harus dikelompokkan secara terpisah sebagai produk jadi, produk dalam proses, bahan baku.
- Perjanjian pembelian harus dijelaskan jika jumlahnya meterial.
- Cadangan kemungkinan turun harga disajikan sebagai pengurang akun laba tahun lalu, bukan mengurangi akun persediaan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PERSEDIAAN
- Memperoleh keyakinan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan persediaan.
- Membuktikan asersi keberadaan persediaan yang dicantumkan di neraca dan terjadian transaksi yang berkaitan dengan persediaan.
- Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas persediaan yang dicantumkan di neraca.
- Membuktikan sersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan persediaan yang dicatat akuntansi dan kelengkapan saldo persediaan yang disajikan di neraca.
- Membuktikan asersi penilaian persediaan dicantumkan di neraca.
- Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan persediaan di neraca.
Untuk mencapai tujuan dalam pengujian substantif dapat digolongkan dalam 5 kelompok :
1. Prosedur audit awal :
Ada 5 prosedur audit yang harus dilakukan audit dalam melakukan rekonsiliasi informasi persediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan :
- Saldo persediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun persediaan yang bersangkutan dalam buku besar.
- Hitung kembali saldo akun persediaan di buku besar.
- Saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
- Posting pendebitan dan pengkreditan akun persediaan ke jurnal yang bersangkutan.
- Lakukan rekonsiliasi buku pembantu persediaan dengan akun control persediaan di buku besar.