Lamunan buram menikmati riuh pikiran ialah puncak dari ketenangan.
Bahkan perlahan menatap kelam, tetap hanya tersisa suara dalam benak.
Kian mendalam perenungan, seketika terlampau kacaunya.
Pandangan cukup lama bertahan dalam bayang-bayang ingatan,
begitu lama, hingga nampak begitu nyata dan menyakitkan.
Lantas, bagaimana diri mesti berlaku?
Baca juga: Paradigma Persaudaraan
Yang ada hanya sibuk menggamit ingatan akan trauma yang tak kunjung selesai.
Lenyapkan segalanya, dan biarkan relung liar bersama harapan akan kebahagiaan kelak?
Yah, kendati pelik, namun itulah yang mesti.
Baca juga: Generasi Muda: Penghibah Kemajuan
Larut berlama-lama, bukan kepastian akan memperoleh ketentraman.
Buang dan terbukalah, dunia realita nampak begitu asik dan menyenangkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!