Untuk mata pelajaran yang membutuhkan praktik, kami bertanggung jawab menyiapkan ruangan ajar seperti laboratorium. Ini termasuk mengatur peralatan, memastikan keamanan ruangan, dan menata lingkungan belajar yang kondusif. Misalnya, untuk pelajaran sains, kami harus memastikan bahwa semua alat percobaan tersedia dan berfungsi dengan baik.
Pengalaman ini mengajarkan kami tentang manajemen kelas dan pentingnya detail dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Kami juga belajar berkoordinasi dengan staf sekolah dan pihak lain untuk memastikan semua kebutuhan terpenuhi.
 4. Mengedit dan Menyusun Bahan Ajar
Setelah bahan referensi dan terjemahan siap, langkah selanjutnya adalah mengedit dan menyusun bahan ajar. Kami harus memastikan materi tersebut sesuai dengan kurikulum dan menarik bagi siswa. Ini melibatkan pembuatan slide presentasi, lembar kerja, dan materi pendukung lainnya.
Kami berusaha membuat bahan ajar yang interaktif dengan memasukkan gambar, diagram, dan contoh-contoh nyata. Feedback dari dosen pembimbing dan rekan sesama mahasiswa sangat membantu dalam meningkatkan kualitas materi yang kami susun.
5. Mencari Teks untuk Dianalisis
Untuk mata pelajaran bahasa atau literatur, kami ditugaskan mencari teks yang akan dianalisis oleh siswa. Kami harus memilih teks yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan relevan dengan topik yang diajarkan. Proses ini melibatkan penelusuran berbagai sumber seperti buku, artikel, dan bahkan karya sastra lokal.
Kami belajar untuk mempertimbangkan berbagai aspek dalam pemilihan teks, seperti nilai moral, budaya, dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ini membantu kami memahami pentingnya kontekstualisasi dalam pengajaran.
 6. Mencari Audio untuk Bahan Ajar Listening
Dalam pembelajaran bahasa asing, kemampuan listening sangat krusial. Kami bertanggung jawab mencari dan menyiapkan materi audio yang sesuai. Tantangannya adalah menemukan audio dengan kualitas suara yang baik dan konten yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Kami memanfaatkan sumber daya online seperti podcast edukatif, rekaman percakapan, dan video. Selain itu, kami juga mempertimbangkan aksen dan kejelasan pengucapan dalam materi audio tersebut. Kegiatan ini meningkatkan kesadaran kami tentang pentingnya sumber belajar yang autentik dan variatif.