Menurut McNeil (1977) teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah di implementasikan dalam sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah humanistik curriculum yang diterapkan di Amerika Utara akhir tahun 1960. Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggung jawab bersama antar peserta didik.Â
Tujuan utama dari teori ini meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang ditengah masyarakat. Dalam teori humanisme setiap siswa memiliki tanggung jawab mengambil keputusan sendiri, mengungkapkan perasaan dan pendapat mengenai kebutuhan kemampuan dan kesenangan. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator pengajaran bukan penyampai pengetahuan.
7. Teori Sibernetik
Pertama kali diperkenalkan oleh Nobert Weiner (1945) sibernetika adalah teori sistem pengontrol yang didasarkan pada komunikasi (penyampaian informasi) antara sistem dan lingkungan dan antar sistem pengontrol (feedback) dari sistem berfungsi dengan memperhatikan lingkungan. Beberapa kelebihan teori sibernetik adalah
Setiap orang dapat memilih model pembelajaran yang paling sesuai untuk dirinya. Dapat diakses dari internet maupun lainnya.
- Pembelajaran dapat disajikan secara menarik, interaktif dan komunikatif.
- Menganggap dunia sebagai sebuah global village, dimana masyarakat bisa saling mengenal dan berkomunikasi satu sama lain.
- Buku-buku materi ajar atau sumber pembelajaran lainnya bisa diperoleh secara autentik (sesuai aslinya), cepat dan murah.
- Ketika bertanya atau merespon pertanyaan guru secara psikologis siswa akan lebih berani mengungkapkan ekspresinya.
DAFTAR PUSTAKA
Saepudin. 2018. Teori Linguistik Dan Psikologi Dalam Pembelajaran Bahasa. Jurnal Studi Pendidikan. Universitas IAIN Parepare. Vol 16, No 1. Hal 106-117.
Windayani, Ana, Emmi dkk. 2021. Pengantar Teori Perkembangan Peserta Didik. Yayasan Kita Menulis.
Nama : Muhammad Rizqi Fitriyanto
NIM : 201330000724
Prodi : PGSD A3