Saya pun tiba pada sebuah pertanyaan terakhir. "Apakah bapak akan tetap bertahan becak pak?" Demikian saya bertanya. "Sebenarnya sudah mau pindah ke motor mas, tapi ga punyak modal. Mau tetep jadi tukang becak juga susah. Gak pasti mas kita dapatnya sehari berapa," ungkapnya.
"Kita kalah sama ojek aplikasi itu loh mas," kata bapaknya sambil tetap melihat kedepan, menunggu-nunggu penumpang. Saat itu saya sadar, orang-orang seperti bapak Zaldikri bukanlah orang-orang yang sekadar bertahan dengan becak konvensional. Namun, mereka adalah orang-orang yang pasrah pada keadaan dan mencoba meladeninya dengan segenap kemampuan yang ada. Baginya, tidak ada yang lebih penting dari keluarga.
Demikian elegi ini berkisah. Rupiah rayap adalah istilah yang saya sematkan pada cuil duit yang dengan susah payah mereka dapatkan. Mereka adalah orang-orang yang memilih untuk merayap dari pada mengemis.
Yogyakarta,25 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H