Mohon tunggu...
Risky Nur Pratama
Risky Nur Pratama Mohon Tunggu... Guru -

Kompasianer Ngalam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Benar Masjid Tiban Turen Itu Masjid yang Tiba-Tiba Ada Tanpa Ada Seorang Warga Sekitar yang Mengetahuinya

2 Oktober 2015   11:41 Diperbarui: 2 Oktober 2015   12:39 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid adalah bangunan sakral nan suci yang digunakan orang islam untuk beribadah. Karena kesakralan dan kesucian bangunan Masjid konon katanya setiap Masjid itu memiliki jin penunggu. Tapi semua itu tergantung dari pribadi-pribadi masing-masing, apakah percaya dengan hal tersebut atau tidak.

[caption caption="Masjid Tiban Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur"][/caption]

Masjid Tiban terletak di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Masjid ini terbilang sangat megah dengan arsitek bergaya Timur Tengah. Masjid ini memiliki 10 lantai dengan masing-masing lantai memiliki tema yang berbeda. Ada studio foto di lantai satu, ada pusat-pusat perbelanjaan seperti toko-toko makanan ringan, toko-toko peralatan ibadah, toko-toko souvenir dan lain-lainnya.

[caption caption="Pusat Perbelanjaan Masjid Tiban Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur"]

[/caption]

Bisa dibilang Masjid ini layaknya mol-mol di kota-kota besar dengan tata letak seperti itu. Tapi tenang untuk harga souvenir atau makanan yang di jual di toko-toko yang ada di Masjid Tiban tidak seperti di mol-mol yang katanya sangat mahal. Harganya sangat merakyat bahkan layaknya harga-harga di pasar. Santri-santri yang menetap disana di maksimalkan oleh pihak panitia Masjid untuk menjaga di toko-toko di pusat perbelanjaan tersebut.

[caption caption="Pusat Perbelanjaan Masjid Tiban Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur"]

[/caption]

Tidak hanya itu, dibagian pelataran Masjid kita bisa melihat bermacam-macam hewan layaknya di kebun binatang. Ada kera, macam-macam burung dan hewan-hewan lainnya. Ketika perayaan 17an agustusan pun pihak panitia Masjid Tiban juga turut serta meramaikan yakni dengan mengibarkan bendera merah putih yang sangat megah. Karena kemegahannya, kira-kira ukuran benderanya cukup untuk menutupi sebuah rumah.

Namun konon katanya Masjid ini dijuluki Masjid Tiban karena Masjid ini tiba-tiba ada dan masyarakat sekitar tidak ada yang mengetahui. Mitosnya masyarakat sekitar tidak melihat adanya kendaraan-kendaraan yang membawa bahan bangunan yang yang melintas dan tidak ada suara bising layaknya orang melakukan pembangunan. Sehingga banyak yang bilang kalau Masjid tersebut dibangun oleh jin dimana masyarakat sekitar tidak mengetahui pembangunannya.

Akan tetapi mitos tersebut dibantah oleh salah satu warga yang ada disekitar Masjid Tiban, dimana ada seorang bapak yang mengatakan bahwa Masjid ini didirikan langsung oleh pemilik yang sekaligus pengasuh pondok pesantren yang dibantu oleh warga sekitar. Pembangunannya pun masih tetap dilaksanakan sampai dengan saat ini.

Namun yang merupakan fakta dari pembangunan Masjid ini adalah pembiayaan pembangunan Masjid megah dengan 10 lantai ini menggunakan dana sendiri tanpa ada unsur meminta-minta sumbangan seperti di jalan-jalan atau unsur meminjam-minjam kepada orang lain. Hal ini bisa anda buktikan jika anda mengunjungi Masjid Tiban di kawasan turen malang ini, mulai dari biaya masuk yang gratis dan biaya parkir kendaraan disekitaran kawasan Masjid yang juga gratis.

Biasanya yang anda butuhkan hanyalah tas kresek atau tas plastik untuk tempat sandal anda sendiri karena anda akan memasuki Masjid dengan 10 lantai dengan pengunjung yang sangat banyak sehingga sangat memungkinkan sandal atau sepatu anda hilang jika tidak anda amankan. Namun jangan kawatir, biasanya di pintu masuk banyak warga sekitar yang menjual tas kresek atau tas plastik dengan harga Rp. 500 perak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun