Mohon tunggu...
Muhammad Risky Hamzar
Muhammad Risky Hamzar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Indonesia, Anak Bapak dan Ibu, Putra Ibu pertiwi ,benci kesewenang-wenangan!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Foke: Kuasai Birokrasi, Jokowi: Jago Eksekusi

24 Maret 2012   07:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:33 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta akan punya hajat besar. Dalam waktu dekat, Ibukota negara akan memilih pemimpin barunya untuk 5 tahun ke depan. Demokrasi yang sehat, tercermin dari dua pasangan calon independen : Hendardji dan Faisal Basri. Yang akan bertarung dengan tiga "pemimpin" kuat , Incumbent Fauzi Bowo (Foke), Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Walikota Solo Joko Widodo, dan mantan ketua MPR, Hidayat Nur Wahid. Benar-benar Pemilu yang bergengsi-menurut saya. Ditambah kesemua calon memiliki basis pendukung dan track record yang hampir berimbang.

Menurut hemat saya, pertarungan sengit mungkin akan melibatkan Jokowi dan Foke, kenapa? Melihat calon-calon lain yang belum matang secara program dan visi kepemimpinan. Dalam acara debat kandidat Calon di sebuah stasiun televisi. Jokowi memukau para penonton dengan memaparkan strategi : Manajemen fokus, kerja fokus, dan kerja lapangan. walaupun terhitung orang baru dan masih belum tau apa-apa soal Jakarta. Jokowi sudah dikenal sebagai ahli strategi semenjak menjadi Walikota Solo. Kemampuan relokasi Pedagang kaki lima tanpa kekerasan dan kebijakan menekan pembangunan mall misalnya, dianggap sebagai gebrakan yang patut di teladani pemimpin lainnya.

Lain halnya dengan Foke, walau tak hadir dalam debat kandidat tadi malam. Foke tetap menjadi sorotan utama dalam Pemilu kali ini. Kemakmuran PNS mungkin memungkinkan Foke menggerakkan kekuatan birokrasi untuk memilihnya, apalagi wakilnya Nachrowi Ramli merupakan tokoh masyarakat Betawi. Tentunya kekuatan birokrasi yang kuat ini harus bisa diterobos calon-calon lain untuk menggembosi suara Foke.

Kesimpulannya , hanya ada dua calon yang sudah punya strategi dan basis kekuatan yang matang. Hidayat Nur Wahid kurang bisa diterima masyarakat golongan muda. Faisal Basri dan Hendardji masih menghadapi kesulitan menyangkut teknis pendaftaran Cagub, Alex dan Nono masih ada kasus dengan Hasanaeni si wanita besi yang mempermasalahkan dukungan kepada mereka. Finally Jokowi dan Foke,  akan fight head to head untuk memenangkan Pilkada Jakarta. Bagi Masyarakat Jakarta. pilihan anda, akan menentukan nasib Jakarta 5 Tahun yang akan datang.

Si Rohmat beli boneka panda
di puter-puter jahitannya belah
udah deket nih ama pilkada
pilih yang bener jangan sampai salah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun