Apakah kalian tahu sahabat tentang arti memaafkan ? Nah , hehehe. Memaafkan adalah proses melepaskan rasa sakit dan nyeri sesak kemarahan dan dendam yang di sebabkan oleh seseorang. Memaafkan adalah state of mind yang melibatkan pikiran, perasaan , dan tindakan tertentu. Memafkan adalah pengalaman perpindahan dari suatu momen ke momen lainnya, Memaafkan tidak hanya mengenyahkan energi negative tapi juga menggerakkan ke perasaan positif yang menjadikan seseorang lebih memiliki semangat hidup dan ketenangan batin dalam hidupnya.
Memaafkan bisa juga di artikan sebagai pengampunan. Dalam arti psikologis, adalah proses yang disengaja dan sukarela di mana seseorang yang awalnya mungkin merasa menjadi korban, mengalami perubahan perasaan dan sikap sehubungan dengan pelanggaran yang diberikan , dan mengatasi emosi seperti kebencian dan dendam.
Ketika sesorang yang anda sayangi menyakiti anda, anda dapat mempertahankan kemarahan, kebencian, dan pikiran balas dendam. Anda juga bisa merangkul rasa maaf dan bergerak maju menjadi pribadi yang positif. Siapa yang tidak terluka oleh tindakan atau kata-kata orang lain yang tidak dikehendaki ? Mungkin tentang orang tua yang terus menerus mengkritik anda saat tumbuh dewasa, atau seorang teman yang menjatuhkan anda di hadapan bos, pasangan anda yang berselingkuh. Mungkin juga anda pernah dilecehkan secara fisik atau emosional oleh seseorang yang dekat dengan anda.
Luka-luka seperti itu bisa membuat anda merasa marah dan sakit yang begitu pahit bahkan abadi hingga ada niat untuk melakukan pembalasan. Tetapi jika anda memafkan, Anda mungkin orang yang rugi, membayar paling besar. Sebab dengan mengampuni atau memafkan anda juga bisa merangkul kedamaian, harapan, syukur, dan sukacita. Pertimbangan bagaimana memaafkan dapat menuntun anda ke jalan kesejahteraan fisik, emosional, dan spiritual. Memafkan sendiri merupakan hal yang berbeda bagi orang yang berbeda. Namun pada umumnya, ini melibatkan keputusan untuk melepaskan rasa kepahitan dan pikiran balas dendam.
Tindakan yang menyakiti atau menyinggung anda mungkin selalu bersama anda, tetapi memaafkan dapat mengurangi cengkeramannya pada anda dan membantu membebaskan anda dari kendali orang yang menyakiti anda. Memaafkan bahkan dapat memberikan perasaan pengertian, empati , dan belas kasihan bagi orang yang menyakiti anda.
Pengampunan tidak hanya berarti melupakan atau memaafkan kerusakan yang terjadi pada anda atau perbaikan dengan orang yang menyebabkan kerusakan. Memberikan maaf membawa semacam kedamaain yang membantu anda menjadi lebih tenang dalam menjalani kehidupan.
Proses pemaafan sangat sulit dilakukan oleh satu pihak saja karena individu tidak mungkin mengharapkan hanya salah satu pihak saja yang aktif meminta maaf ataupun memberi maaf. Proses maaf memaafkan juga tidak dapat dilakukan tanpa intensi, di satu pihak yang bersalah secara enteng memohon maaf di lain pihak yang tersakiti sekedar mengiyakan saja lalu komunikasi terhenti sampai di situ. Kondisi ini menimbulkan kesan seolah olah peristiwa itu berlalu tanpa makna , namun masih terdapat api dalam sekam yang pada suatu saat tertentu akan menimbulkan letupan kekecewaan dan sakit hati ketika interaksi mereka menghadapi masalah lain. Maaf- memaafkan dalam rangka memperbaiki hubungan interpersonal memerlukan tindak lanjut sesuai dengan tujuan ke masa depan, tidak berhenti pada sekedar mengatakan maaf.
Apakah ada cara memaafkan yang efisien ?
ketenangan hubungan|https://www.hipwee.com
Kita tahu proses memaafkan sangat sulit dilakukan oleh satu pihak saja karena individu tidak mungkin mengharapkan hanya salah satu pihak saja yang aktif meminta maaf ataupun memberi maaf. Proses memaafkan juga tidak dapat dilakukan tanpa intensi, di satu pihak yang bersalah secara gampang dan enteng memohon maaf di lain dan pihak yang tersakiti sekedar mengiyakan saja lalu komunikasi terhenti sampai di situ.
Kondisi ini menimbulkan kesan seolah olah peristiwa itu berlalu tanpa makna, namun masih terdapat api dalam sekam yang pada suatu saat tertentu akan menimbulkan letupan kekecewaan dan sakit hati ketika interaksi mereka menghadapi masalah lain. Maaf- memaafkan dalam rangka memperbaiki hubungan interpersonal memerlukan tindak lanjut sesuai dengan tujuan ke masa depan, tidak berhenti pada sekedar mengatakan maaf.
Penting untuk dipahami bahwa keinginan seseorang untuk memaafkan tidak muncul begitu saja tetapi dipengaruhi oleh banyak hal. Forgiveness dipengaruhi oleh penilaian korban terhadap pelaku, penilaian korban terhadap kejadian, keparahan kejadian dan keinginan untuk menjauhi pelaku.
Hal lainnya yang mempengaruhi perilaku memaafkan adalah Rumination About the Transgression, yaitu kecenderungan korban untuk terus menerus mengingat kejadian yang dapat menimbulkan kemarahan, sehingga menghalangi dirinya untuk terciptanya perilaku memaafkan.
Keinginan untuk berbuat positif tidak berarti menghapuskan perasaan negatif yang pernah ada. Suatu keseimbangan akan dicapai jika hal yang positif dan negatif berko’eksistensi. Hal ini hanya dapat dicapai bila masing-masing individu mampu belajar menyadari bahwa setiap orang mempunyai kekurangan masing-masing. Peristiwa menyakitkan boleh jadi dilakukan oleh seorang teman tetapi mungkin dirinya juga turut berperan atas terjadinya peristiwa tersebut. Kesadaran seperti inilah yang lebih dibutuhkan daripada usaha membuat ilusi mengganti semua pengalaman negatif menjadi hal positif.
Setiap orang pasti pernah marah, kesal, atau kecewa, tidak terkecuali saya sendiri , hehehe. Perasaan-perasaan tersebut merupakan hal yang normal terjadi pada setiap orang dan harus disalurkan dengan wajar supaya tidak menjadi beban psikologis pada diri sendiri.
Memaafkan itu mudah tapi tidak untuk melupakannya dan bagaimana dengan luka yang terlanjur ada?
Hal ini menjawab salah satu pertanyaan dari teman saya di media whatsapp saya, menurut saya setiap orang pernah berbuat kesalahan. Masing-masing dari kita pernah meminta dan menerima maaf. Kita diajarkan untuk bisa selalu memaafkan kesalahan orang lain. Tapi terkadang kenyataannya lebih sulit dan rumit dari yang pernah kita bayangkan. Saat ada seseorang berbuat kesalahan dan melukai perasaanmu, sulit untuk rasanya langsung memaafkannya begitu saja. Sebagai contoh, seseorang yang begitu kamu cintai mengaku khilaf telah menduakanmu atau ada sahabat yang begitu kamu percaya tapi malah mengkhianatimu.
Setelah memaafkan, bukan jaminan kita akan lupa begitu saja dengan kesalahan yang ia perbuat. Luka yang sudah kamu rasa meskipun sudah hilang, bekasnya kadang masih bisa terlihat. Ada yang berubah dalam hubungan dan caramu berkomunikasi dengannya. Tapi selalu ada cara untuk membuka lembaran yang baru. Mungkin kita bukan orang yang bisa langsung memaafkan seseorang dengan mudah. Rasanya kita bukan orang yang kuat dan mampu memaafkan kesalahan seseorang semudah membalikkan telapak tangan. Karena terlanjur terluka, rasanya tidak rela memaafkan kesalahan orang lain dengan mudah. Tapi tahukah kalau memaafkan justru akan membebaskan diri dari semua dendam dan luka?
Memaafkan Justru Akan Meringankan Beban Hatimu
Masa Lalu Memang Tak Bisa Diubah Tapi Masa Depan Bahagai Menantimu
Saatnya Melepaskan Menggenggam "Bara Api Amarah" di Tanganmu
Berhenti menggenggam "bara api" di tanganmu, sahabat. Lepaskan dendam dan relakan semua yang sudah lalu. Kita pun nggak bisa lepas dari salah dan khilaf. Setidaknya dengan memaafkan orang lain, kamu bisa lebih fokus untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dan lebih berhati-hati lagi dalam melangkah atau berhubungan dengan orang-orang di sekitarmu. Hidupmu akan lebih tenang sahabat , ketika sebuah bara api dendam di hati sudah perlahan kamu lepaskan dan diganti dengan sebuah tanaman kebahagian yang kamu rawat.
Tak perlu menunda-nunda lagi. Sekarang lah waktu terbaik untuk memaafkan orang-orang yang pernah melukai hatimu. Bagaimana pun, kamu berhak bahagia.
Bagaimana sih langkah sederhana yang dilakukan dalam menjalankan forgivenesstherapy ?
Menurut Karel Mark, memaafkan artinya suatu tindakan pelepasan emosi pikiran negatif ke positif. Tindakan itu dilakukan dalam keadaan sadar maupun bawah sadar. Memaafkan artinya menerima kondisi yang telah terjadi dengan tidak membuat beban pada diri sendiri, keluarga, karir, maupun hubungan personal.
Secara sederhana langkah Forgiveness Therapy ada 3 bagian, yaitu :
- Meminta maaf kepada orang lain.
- Memberikan maaf kepada orang lain.
- Meminta dan memberikan maaf ke diri sendiri.
Sebenarnya banyak sekali cara atau metode agar kita dapat menjalan forgiveness therapy dengan efisien dan mudah dilakukan, tapi menurut saya tiga hal diatas adalah cara yang paling simpel dan mudah dilakukan serta dipahami. Hakikat dari maaf dan memaafkan adalah saling diterimanya keadaan tertentu yang menjadi toxic / racun didalam hati serta perasaan dengan sadar dan emosional yang stabil tanpa adanya sifat egois di dalamnya.
Memaafkan (Forgiveness Therapy) dapat menjadi terapi psikologis apabila dilakukan dengan efektif ya sahabat. Berikut empat elemen yang harus dilakukan saat memaafkan, antara lain:
1. Ekspresikan perasaan atau emosi diri
Ekspresi emosi adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengkomunikasikan emosi yang dirasakan sebagai respon pada peristiwa internal atau eksternal yang berorientasi pada tujuan, ditunjukan baik dengan suatu keadaan biologis, psikologis, maupun serangkaian kecenderungan tindakan (sikap dan tingkah laku), Cara tersebut terkadang sangat mudah untuk kita lakukan agar kita lebih tenang ketika mengalami kondisi ego state.
2. Memahami penyebabnya.
Kita mengatakan ‘iya” ketika sebenarnya ingin menolak. Kita melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak nyaman demi orang lain. Kita sangat lelah dan merasa kosong. Cari penyebab emosi tersebut supaya Anda dapat mengantisipasi hal yang sama terjadi. Anda dapat mengungkapkan penyebab tersebut kepada orang yang bersangkutan atau orang terdekat Anda.
3. Bangun kembali rasa aman dalam hubungan.
4. Mulai lembaran baru
Nah sahabat , memaafkan memang hal yang sulit dilakukan, tapi bukan berarti tidak mampu dilakukan. Setelah memahami dari empat elemen forgiveness therapy di atas, diharapkan hidup kita dapat lebih memaafkan supaya hidup lebih tenang dan bahagia. Sebagai manusia yang normal , terkadang kita tidak dapat mengontrol emosi dan kekecewaan hati yang sudah terjadi pada diri kita. Tapi kali ini saya sedikit bercerita dan memberi edukasi agar memiliki ketenangan dalam hidup dan tidak terfokus pada energy negative yang membuat kita menyesal dan masa depan bahagia sudah menyambut kita dengan ceria. Thanks you !
“ Memaafkan dan mengampuni itu adalah kunci untuk kedamaian dan keselamatan hidup “
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H