Mohon tunggu...
Riskya Turrohmah
Riskya Turrohmah Mohon Tunggu... -

wanita yang baik pasti akan mendapatkan lelaki yang baik pula

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Marah Bila Kumencintaimu

23 Agustus 2013   08:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:56 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kamu memang tak pernah mengenal ku dengan baik, menyapa ku saja hanya sekedar lewat jejaring sosial itupun hanya membalas likean sttus2 ku, tapi ku mngenal mu sungguh, mulai dari mata mu yang berwarna coklat indah, hidung mu yang mancung, bibir mu yg tipis merah dan sexy, rambut mu yang cowok banget, postur badan mu tinggi dan sdikit kurus, kulit putih yang bersih dan aroma musk yang kluar dari tubuh mu saat tanpa sengaja kamu melintas dsmping ku, kamu tak pernah melihat ku hanya sesekali tersenyum tipis saat tanpa sengaja ku kepergok melihat kearah mu di kantin kampus.

Pertama saat ku masuk kekelas mu sekedar memberikan penyuluhan brsama tman2 yglainnydari klas ke klas mata ku tertuju pada mu, kamu yang wktu itu duduk di pojokan kelas dengan mengenakan kemaja abu2 brlengan panjang dg serius mndengarkan pnyuluhan dari kami, dari situ lah ku mulai melihat mu dan mengagumi mu, kmu terlihat sopan dan tenang tak seperti teman2 mu yang lainny yang klihatan sdikit arogan dan ribut, dari ukuran laki2 kamu bisa saja dikatakan sebagai laki2 yang kece, tapi q juga tak mau menampakkan bahwa ku suka melihat mu krna aq seniormu dan km junior q yang beda 1 tahun dari ku.

Sore itu utk ksekian kalinya ku melihatnya dkantin kampus bersama teman2nya yang lain, sedangkan aku masih duduk sendiri menanti kedatangan kedua teman ku sungguh anak muda itu sudah mulai menghipnotis ku, walau ku tau dia tak sendiri, tapi rasa ini tak mungkin aku pungkiri, aku wanita normal yang kadang gelap mata melihat lelaki tampan dskitar ku tapi bkan bearti aku wanita yang tak setia, ku ingin mengakhiri semuanya karna ku pun sudah ada yang memiliki, tak mau mnyakiti pasangan ku dengan menduakan hatinya dan juga tak ingin menyakiti hati ku sendiri dengan memendam perasaan ku pada anak muda tersebut akhirnya stelah kedua teman ku datang menghampri ku dan duduk disamping ku, ku langsung memegang pundak mereka berdua sambil berdiri berkata “doakan q teman ” dan berlalu menghampiri anak muda itu yang sedang asik duduk berdua dg kekasihnya dan dengan wajah yang sedikit tegang ku melihat ke arahnya tanpa memperdulikan orang disebelahnya dan teman ku yang masih bingung dengan apa yang akan aku lakukan melihat kearah ku dan ku langsung saja berkata padanya “kau tak mengenalku, tpi ku tau kamu, n mungkin ini salah bagimu dan bagi orang disebelahmu serta bagi semua orang , juga tak ingin kamu berkata apa2 utk merespon ku, ckup diam dan dengar kan saja aku suka kamu dan jangan marah bila ku mencintaimu” setelah berkata seperti itu ku langsung berlalu dari hadapannya, ku tau dy pasti bingung dg apa yang aku katakan, dan tentu saja sudah pasti dy menganggap ku senior yg gila apalgi teman ku yang dua itu langsung menjitak kepala ku, sambil ngakak krna tak habis pikir dg aksiku yang super gila dan gokil, setelah hari itu q tak pernah lagi melihatnya dikantin berdua dengan pacarnya, mgkin putus, break atau apalah krna mendengar prnyataan ku waktu itu tp ntahlah q tak mau memikirkannya dan masa bodoh lah. Dan sjak saat itu juga dy lebih rajin tersenyum pada q saat tak sngaja kami bertemu, tapi bkan bearti q ingin menjadi kekasihnyakarna saat2 pndekatanlah yang paling mnyenangkan dibandingkan saat pacaran.

Ide cerita,

Riskyaturrohmah

Ditujukan buat ketiga teman ku dg inisial D,D,S :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun