Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sedikit banyak berdampak pada harga pangan. Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo menyampaikan bahwa kenaikan harga pangan mencapai 6-8%*. Jika dilihat dari persentase memang tidak sebanyak kenaikan harga BBM. Namun tetap saja, bagi masyarakat kecil yang memiliki pendapatan rendah, kenaikan tersebut memberatkan mereka.
Kekhawatiran masyarakat mengenai kenaikan harga-harga pangan pokok ini dialami oleh masyarakat di Kota Bandung. Jefry Sasmitha selaku direktur Bantu Tetangga, melihat masalah ini bisa terasa ringan apabila dihadapi bersama-sama lewat program Tetangga Bantu Tetangga.
"Di situasi seperti ini, kita harus aktifkan kembali semangat gotong royong masyarakat Indonesia yang sudah menjadi budaya turun-temurun. Apalagi dengan teknologi yang semakin maju saat ini, gotong royong bisa dilakukan secara online melalui program Tetangga Bantu Tetangga," pungkas Jefry saat acara launching program Tetangga Bantu Tetangga pada 25 September 2022 di Acara Festival Jajanan Bandung yang diadakan di Lapangan Gasmin, Antapani.
Program Tetangga Bantu Tetangga yang dirilis bertepatan dengan Hari Jadi Kota Bandung ini salah satu fokusnya adalah pada pemberian beras rutin untuk masyarakat prasejahtera di Kota Bandung menggunakan skema ATM Beras.Â
Kartu ATM Beras nantinya akan dibagikan kepada masyarakat prasejahtera yang terdaftar. Adapun penyaluran berasnya akan disebarkan melalui beberapa titik warung di masyarakat. Tetangga yang sudah terdaftar akan mendatangi pemilik warung untuk mengambil beras sesuai dengan data. Peran Bantu Tetangga sendiri nantinya yang akan memonitoring tersampaikannya beras dari tetangga untuk tetangga.
"Di program ini, warga bisa membantu dalam bentuk uang maupun beras langsung. Uang yang diberikan akan disalurkan 100% kepada penerima manfaat dalam bentuk beras. Jika ada warga yang mau bantu tetangga terdekatnya, bisa rekomendasikan tetangganya melalui program ini," lanjut Jefry menjelaskan program Tetangga Bantu Tetangga.
"Dengan adanya program ini, harapannya antar tetangga bisa menjalin silaturahmi dan bersinergi untuk saling membantu demi kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, bisa juga membantu warung-warung agar dihadiri oleh banyak warga dan membuka pintu rezeki mereka," tutup Jefry.Â
Acara launching program Tetangga Bantu Tetangga ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh tokoh masyarakat hingga kurang lebih 1000 warga sekitar Antapani, Bandung. Warga yang hadir pun menyambut antusias dengan adanya program ini. Semoga dengan rilisnya program Tetangga Bantu Tetangga, semakin menumbuhkan kepekaan antar tetangga untuk peduli dengan tetangga di sekitarnya dan mau untuk saling membantu demi kesejahteraan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H