Kalau di tanya mengenai pemilihan subjek (responden) yang baik dalam penelitian kualitatifseperti apa? Kita harus mengenal terlebih dahulu beberapa jenis teknik sampling itu sendiri. Secara garis besar teknik sampling terbagi menjadi dua jenis dimana setiap jenis tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa teknik-teknik lebih spresifik. Dua jenis tersebut antara lain sampling acak atau yang lebih dikenal dengan istilah random sampling/probability sampling dan sampling tidak acak atau lebih dikenal istilah non random sampling/ non probability sampling.
Dari dua jenis teknik sampling ini penelitian kualitatif lebih memilih sampling tidak acak atau lebih dikenal dengan istilah non random sampling/ non probability sampling yaitu teknik purposeful sampling. Kenapa harus Purposiful sampling ?
Karena teknik sampling tersebut sesuai dengan karakter penelitian kualitatif. Dari istilah saja sudah dapat menggambarkan bahwa purposive mensyrakatkan responden atau subyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dalam penelitian kualitatif sudah sangat spesifik merujuk kepada subyek penelitian tertentu, yang tentunya tidak semua orang dapat berkesempatan terpilih. Selain itu yang ditekan kan dalam penelitian kualitatif adalah bagaimana kita membangun trust (kepercayaan) pada responden yang ingin kita teliti yang sesuai dengan tujuan penlitian itu sendiri. Subyek penelitian bahkan sudah menjadi satu dengan fenomena yang diteliti dengan demikian pada dasarnya ketika peneliti menentukan fenomena untuk diangkat dan diteliti, secara tidak langsung penelitian juga sudah menentukan subyek penelitiannya (Herdiansyah, 2015). Inilah yang menjadi alasan mengapa secara umum penelitian kualitatif lebih memilih teknik purposeful sampling dalam pemilihan subjeknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H