Kotabaru,infoPas - Petugas Kesehatan Lapas Kelas IIA Kotabaru mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang diadakan di Kampus Poltekkes Banjarmasin. Pelatihan ini berlangsung selama satu minggu, terdiri dari tiga hari sesi online (23-25 September 2024) dan tiga hari sesi offline (26-28 September). Senin, (23/09).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam penanganan trauma, yang sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama yang efektif. Materi yang diajarkan mencakup pengenalan trauma, penilaian awal, dan teknik dasar dalam penanganan cedera.
Hari Pertama hingga Ketiga (Online)
Sesi online dimulai dengan pengenalan konsep trauma dan prinsip-prinsip dasar penanganan pasien. Peserta diberi materi melalui platform daring yang memungkinkan interaksi langsung dengan instruktur. Selain itu, diskusi kelompok juga dilakukan untuk mendalami studi kasus.
Hari Keempat hingga Keenam (Offline)
Pada sesi offline, peserta diajarkan teknik praktik langsung, termasuk simulasi penanganan pasien trauma. Pelatih dari Poltekkes Banjarmasin memfasilitasi berbagai skenario darurat, memberikan kesempatan kepada peserta untuk menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari secara langsung.
Peserta pelatihan sangat antusias dan berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan mereka demi memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, terutama dalam kondisi darurat. "Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam mempersiapkan kami menghadapi situasi yang tidak terduga," ujar salah satu perawat yang mengikuti pelatihan.
Pelatihan BTCLS ini merupakan bagian dari upaya Klinik Lapas Kelas IIA Kotabaru untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam lembaga pemasyarakatan, serta memastikan bahwa seluruh petugas kesehatan memiliki kompetensi yang memadai dalam penanganan trauma.
Kalapas Kotabaru, Doni Handriansyah, mendukung setiap kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas dan skill SDM Lapas Kotabaru.
"Pelatihan BTCLS ini merupakan bagian dari upaya Lapas Kelas IIA Kotabaru untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, serta memastikan bahwa seluruh petugas kesehatan memiliki kompetensi yang memadai khususnya dalam penanganan trauma," Ungkap Doni