Mohon tunggu...
Riski Torino
Riski Torino Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tantangan Menjadi Pemimpin Masa Depan

23 Oktober 2016   22:09 Diperbarui: 23 Oktober 2016   23:01 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam kehidupan sosial manusia sering kita mendengar pemimpin. Definisi pemimpin secara pribadi adalah peran/pelaku/orang yang bisa memberikan pengaruh banyak terhadap orang lain/kelompok. Biasanya pemimpin mempunyai jiwa yang sangat bijaksana, jujur,mempunyai pandangan luas kedepan, tekad yang solid dan rela berkorban demi apa yang ia pimpin. Di zaman reformasi ini kita (mahasiswa) selaku inspirator peradaban harusnya turut serta dalam menjadi pemimpin masa depan indonesia. Namun banyak kalangan muda khususnya mahasiswa yang jarang atau sedikit sekali yang memberanikan diri sebagai pemimpin.

Menjadi pemimpin memang tidak semudah apa kita bayangkan. Berbicara di depan kelompok, memberikan instruksi atau perintah pada kelompok lalu melihat dan menunggu hasil apa yang dilakukan kelompok, haruslah mengawasi, memberikan nasihat, bertanggung jawab atas tindakan bawahannya dan mampu konsisten terhadap tujuan yang ingin dicapai, membagi waktu untuk kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama, bersikap adil terhadap yang lain. Terlebih lagi seorang pemimpin harus mempunyai visi dan misi bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan untuk apa yang ia pimpin.

Hal-hal itu mungkin yang membuat beberapa kalangan muda khususnya mahasiwa enggan untuk menjadi pemimpin muda masa kini. Sebab tidak semua orang bisa menjadi pemimpin yang sejatinya mampu mengemban semua amanah yang diberikan. Mahasiwa zaman reformasi sekaligus globalisasi yang rata-rata mengaku kekinian, yang masih ingin hidup bebas tanpa aturan, merasakan masa mudanya tanpa tanggung jawab, mendapat perhatian dari orang lain untuknya dan mementingkan diri sendiri dibanding orang lain.

Sejatinya pemimpin masa depan bukanlah pemimpin yang ada sekarang. Melainkan masih dalam bentuk benih benih yang terdidik dan terlatih dalam materi kepemimpinan. Yakni Kitalah ( mahasiswa) sebagai agen perubahan yang seharusnya mulai sadar dan mulai bergerak dan belajar untuk memantapkan diri sebagai calon generasi terbaik pemimpin muda dari kalangan terpelajar (Mahasiwa). Pemimpin tidaklah bekerja sendiri, pemimpin bukanlah peran yang paling berat. Tapi pemimpin adalah orang yang berani dan yang siap memberikan perubahan yang positif terhadap apapun dan mampu konsistensi dalam tujuan dari kelompok dan pemimpin tidak bekerja sendiri. Jangan takut untuk tidak amanah menjadi pemimpin. Walau menjadi pemimpin itu sulit. Tapi selalu ada jalan untuk orang yang mau berjuang menjadi pemimpin yang sejati yakni pemimpin yang diridhai oleh Allah swt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun