Tuntungan - Pada tanggal 2 Oktober 2024 di hari Rabu sekitar pukul 09:00 - 10:00 WIB telah dilaksanakan acara talk show tentang Suara pilkada damai dari kampus yang diadakan di kantin Fakultas Ilmu Sosial, gedung universitas Islam negeri Sumatra Utara kampus 4 Tuntungan, kecamatan pancur batu, kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatra Utara yang di sponsori oleh Radio Republik Indonesia dan Televisi Republik Indonesia.Â
Adapun yang mengikuti acara tersebut dihadiri sekitar 25 orang dengan 15 laki laki dan 10 perempuan. Suara Pilkada Damai Dari Kampus
Â
Adapun dalam pembukaan acara ini di moderatorin oleh Ibu Widya, lanjut ada narasumber pertama yaitu Dr.H hasrat efendi samosir MA ( ketua PB Muhammadiyah Sumatera Utara dan wakil dekan 1 fakultas kesehatan masyarakat) dan narasumber kedua yaitu Dr.Hotmatua paralihan,MA.(ketua program studi sejarah peradaban Islam, fakultas ilmu sosial)
Dalam pendahuluan acara dibuka dengan tema kebebasan pikiran dan pendapat pada zaman Islam.
Pilkada adalah momen penting untuk memilih siapa yang bakal menjadi sosok yang memiliki kredibilitas. Ucap pak Hasrat
Kampus adalah satuan dari pemilu, dilahirkan dari orang demokratis, cerdas, dll. Kampus adalah sebagai barometer kerangka untuk menjaga jangan berdarah darahÂ
Kampus dan rri menciptakan suasana yang damai dan lebih baik. Ruang digital sebagai afektif untuk generasi Z dari pencegahan black campaign. Ucap pak HotmaÂ
Â
Adapun narasumber pak hasrat mengatakan :Â
Pesan politikÂ
Pemilih tradisional : bagaimana tradisi bisa memenangkan politik seperti PKS dan PKB di Jawa Timur menang maka mayoritas dengan partai agamaÂ
Tranksasional : adalah penyuapan suara dengan cara membayar supaya memilih sosokÂ
Rasional : bagaimana pemilu dengan cara berpikir lebih jelas dan sesuai isi hati dengan memilih siapa yang baik
Bagaimana UIN dan rri dalam kolaborasi bagaimana pemilu yang damai.
Pemilih rasional ada sekitar yang aktif 30 rb dengan satu angkatan sekita 5 rb, sebagai tonggak perjuangan demokrasi dari pemilihan yang demokratis sebagai pemilih yang rasional dari pilkada yang akan dilaksanakan.Â
Beberapa peristiwa sejarah seperti orde baru bisa dihancurkan oleh mahasiswa, bagaimana mahasiswa memainkan peran penting dari suara nya dalam membawa perdamaian kampus dan negara.Â
Lalu, imbuh dari pak Hotma selaku narasumber keduaÂ
Peran kampus dalam mewujudkan pilar demokrasi dengan orang terpelajar dalam menganeksasi media sosial dalam berpihak kepada rakyat dan untuk membawa kebenaran pemilu dengan visi kebangsaan pemilu yang sehat, dan kualitas dengan isi pas. Bahwa mahasiswa juga bisa memainkan peran dalam memilih orang yang terbaik.Â
Bagaimana mencegah pemilihan tranksasional adalah dengan independen dengan memikirkan masa depan dan bisa hidup baik kedepannya mendapatkan pendidikan baik dari kategori ekonomi menengah sebagai mencegah kemiskinan tanpa harus di sokong dengan tranksasional.Â
Mempunyai akal baik dalam memilih rasional siapa yang terbaik.Â
Mahasiswa sebagai pemilih pemula sebagai generasi Z kurang minat dalam pemilu, ada sekitar 10 JT pengangguran gen z era semakin maju maka bagaimana perubahan dalam mahasiswa bagaimana sukses dalam perubahan dan melatih skill dalam mencetak pekerja yan berkualitas sebagai amalan nilai demokratis keadilan.Â
Sekarang semua terbuka dalam visi misi calon pemimpin bisa diakses dapat memuat bagaimana visi misi pendidikan dalam memajukan bagaimana calon pemimpin bisa merubah Masa depan suatu daerah, bahkan bagaimana kebebasan pers dan demokrasi.Â
Naikkan akal sehat dalam mengolah dan filterkan bagaimana berita baik dan benar sebagai pengguna IT yang mayoritas mahasiswa dalam berinovasi memilih yang benar dan salah seperti pilkada, tetap aman dan santai dalam demokrasi. Berbeda pendapat tetap bersaudara jangan bersalah paham. Dalam RRI pro 94,3 MHz 1 media inspirasi.
Pada pukul 09.30 WIB acara di rehat sejenak beserta menikmati prasmanan kue yang disediakan.Â
Lalu pada pukul 09.35 WIB acara dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab, adapun penanya dan jawaban sudah tertera di bawahÂ
PenanyaÂ
1. Imran Maulana prodi sejarah peradaban IslamÂ
Bagaimana cara mendamaikan pemilu bagaimana ketika melihat calon yang sudah dapat cabut nomor, bagaimana saling menyindir antara satu pendukung dengan pendukung lainnya? Bagaimana peran mahasiswa dalam menetralkan tentang situasi seperti ini?
Jawab :Â Â
Sebuah kompetensi pastinya berujung menang, jangan sampai terlibat dalam persoalan black compaign, beberapa sering yang dicetuskan mahasiswa makanya memilih mana yang baik dan benar dalam menyampaikan ide dan gagasan yang sesuai sebagaimana akar bangsa dari sebuah kebersamaan seperti di pancasila. Seperti penilaian moderasi beragama mengunjunginya dengan keterkaitan pemilu sebagai pemilu damai saling mendukung dan kemajuan untuk bangsa dan demokrasi.Â
Menghargai pendapat yang berbeda sesuai esensi demokrasi bagaimana mahasiswa menjadi wasit menciptakan edukasi dalam masyarakat menghindar politik uang.Â
2. Surya Singarimbun ilmu komunikasi
Bagaimana kita sebagai mahasiswa dapat melihat calon pemimpin dominan pelaku influence lebih utamakan daripada akademisi?Â
Jawab :Â
Masih berpikir bahwa sudah sudah terkenal maka sudah paten, influencer lebih dengarkan daripada afliasi pendidikan dalam tegakkan demokrasi. Orang Yang cerdas memberikan sanggahan dari bermedia dalam menciptakan suasana damai, tetap menjaga etika bermedsos, mengikuti cara berpikir rasional seperti yang disebutkan diatas.
Penanya 3
3. Baharudin Rauf sejarah peradaban IslamÂ
Fenomena politik terkini seperti cengkraman terhadap tekanan untuk memilih satu orang berdasarkan asas tertentu?Â
Jawab :Â
Pemilih harus punya independensi harus memilih yang sesuai hati dan kemampuan dalam rasionalitas, melihat kampus dari arahan yang terbaik dan tetap netral. Jangan golput dan gunakan hak pilih yang baik. Kampus boleh berpolitik dalam membedah mana yang baik dan benar dalam visi misi calon
Adapun acara ditutup dengan salam hangat sekaligus foto bersama setelah mengadakan konferensi pers.Â
Sekian
Rizky septino ardiansyah
Luthfy Hamid Husssen Yuzmar Marpaung
Abdillah Sandy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H