KKNT MDBPE-MBKM UPI 2021 ini dilakukan pada masa pandemi covid-19 dengan mencangkup bidang pendidikan yang bertujuan di SMPN 49 Bandung. Sekolah ini terletak di Jl. Antapani Lama No.58, Antapani Kulon, Kec. Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat 40291. Sekolah yang terakreditasi A ini juga mempunyai wilayah luas dan asri serta mempunyai dua lapangan yang sangat strategis untuk digunakan olahraga.Â
Tetapi akibat pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 menyebabkan pembelajaran disekolah secara tatap muka harus ditiadakan. Pandemi Covid-19 ialah virus yang menyebar di seluruh dunia dan pertama kali terjadi di Wuhan Tiongkok 1 Desember 2019. Dan masuk ke Indonesia pada Awal Maret 2020. Perlu diketahui virus Covid-19 bisa menyebar melalui percikan yang dihasilkan ketika batuk ataupun bersin dan bisa terkontaminasi juga melalui tangan jika tangan tersebut menyentuh hidung ataupun wajah. Penyakit ini pun mendapat perhatian banyak oleh masyarakat dunia karena sangat mematikan gejala yang biasanya ditimbulkan ketika terkena covid-19 ini diantaranya demam tinggi, batuk, sesak napas, dan sampai kehilangan penciuman yang biasa disebut anosmia.Â
Pembelajaran tatap muka pun kemudian diganti dengan pembelajaran dalam jaringan atau disingkat dengan daring. Membuat semua siswa beserta guru harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan aplikasi seperti contohnya Zoom Meeting, Google Classroom, serta Google Meet, ataupun dengan WhatsApp group. Yang tentu menjadi alat komunikasi paling sering digunakan adalah WhatsApp grup dan juga bisa digunakan untuk mengumpulkan tugas melalui email.
Guru pun dituntut menjadi paham dalam penggunaan teknologi agar dalam proses kegiatan belajar dan mengajar bisa terlaksana dengan baik. Siswa pun harus dibantu orangtua dikarenakan sebagian siswa masih belum ada yang terlalu paham akan aplikasi untuk pembelajaran daring, sehingga masih perlu nya pendampingan orangtua terhadap siswa terutama yang masih duduk dibangku kelas 7.Â
Karena kelas 7 merupakan masa peralihan dari Sekolah Dasar ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sudah tentu butuh penyesuaian kembali karena tingkatan sekolah yang berbeda. Permasalahan yang sangat sering terjadi karena pada saat pembelajaran daring ini dikarenakan terkendala sinyal, terbatasnya alat yang digunakannya seperti handphone dan laptop.
Langkah yang dilakukan oleh bagian kesiswaan di SMPN 49 Bandung ini dengan melakukan pelatihan platform pembelajaran daring bagi guru seperti yg pertama adalah google classroom dari mulai cara membuat kelas, cara melihat kode kelas, cara membuat assignment atau tugas, cara membuat tugas secara kelompok, cara memakai classroom, serta cara melihat dan mengumpulkan tugas, lalu pelatihan. Lalu yang kedua google meet seperti, membuat room kelas, lalu membagikan link room kelas, cara share screen ppt ataupun materi yang hendak diberikan sampai cara menghentikan kelas.Â
Lalu yang ketika google web seperti membuat web untuk pembelajaran secara gratis. Lalu yang keempat Google Drive seperti cara untuk menyimpan data, membuat folder, serta meng-upload file maupun folder untuk kebutuhan kelas. Lalu yang kelima google calendar seperti membuat perencanaan kelas agar lebih terstruktur dan menghasilkan jadwal yang tertib, dan yang keenam google form yg diajarkannya untuk memberikan kuis atau menampung data dari siswa. Tujuan kegiatan pelatihan tersebut sudah sangat jelas agar guru semakin paham untuk menghadapi kembali pembelajaran daring ini.
Lalu siswa juga diberi pengetahuan tentang platform pembelajaran daring yaitu sebagai berikut :
1. Zoom meeting yang merupakan aplikasi yang biasa digunakan untuk rapat atau meeting yang bisa digunakan video dan audionya dan sudah barang tentu sangat mempermudah dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh ini,Â
2. Google meet yang merupakan video conference juga bisa digunakan melalui laptop ataupun handphone yang memiliki batas maksimum peserta nya hanya 100 orang, lalu google meet yang kerap sekali dipakai oleh siswa dengan berbasis web dan tentu mempermudah kegiatan pembelajaran guru dan siswanya,Â
3. Google form yang digunakan untuk membuat kuisioner, serta membuat pendaftaran onlineÂ
4. dan yang terakhir WhatsApp yaitu aplikasi pesan instan yang bisa juga digunakan untuk smartphone dan laptop biasanya siswa menggunakan ini untuk mengetahui informasi belajar selama pembelajaran daring.
Pelatihan guru serta penguatan pembelajaran daring kepada siswa dan siswi sudah dilakukan sehingga nantinya siswa kelas 7 dan guru pun menjadi lebih semangat untuk memulai pembelajaran daring dan pembelajaran pun bisa menjadi lebih menyenangkan, efektif dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H