Digital marketing mencakup komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Pengguna dapat berinteraksi dengan iklan, dimana mereka mungkin melakukan interaksi dengan like, comment, share, atau subscribe pada konten Anda.
Sementara itu, traditional marketing tidak mengizinkan pengguna untuk berinteraksi karena hanya didengar atau dilihat dan tidak ada cara untuk konsumen dalam berinteraksi dengan marketer.
2. Pemanfaatan Data
Pengembangan, implementasi, dan pengukuran digital marketing didukung oleh data melalui platform yang digunakan. Data yang dapat dikumpulkan dengan menempatkan iklan di Facebook atau Google dapat melacak siapa yang melihat, siapa yang mengklik, berapa banyak orang yang melihat, dan lain sebagainya.
Namun di sisi lain, Anda mungkin tidak mendapatkan data yang akurat untuk mendukung semua traditional marketing karena tidak ada data yang dapat diekstraksi sehingga tidak mungkin untuk mengetahui siapa yang melihat iklan tersebut.
3. Biaya
Secara umum digital marketing lebih murah dan lebih cepat daripada traditional marketing, hal ini dapat digunakan oleh usaha kecil agar sesuai dengan anggaran dan juga lebih real-time. Dengan digital marketing, biaya juga bisa disesuaikan berdasarkan apa yang ingin Anda targetkan sehingga iklan Anda akan terlihat.
Biaya traditional marketing lebih mahal daripada digital marketing. Sebab biaya pemasangan iklan menggunakan televisi, radio dan bahan cetak saat ini membutuhkan pengeluaran yang besar dibandingkan dengan media digital yang ada.
4. Saluran Media
Digital marketing, salurannya meliputi:
- Social Media.
- Website.
- Content Marketing.
- Affiliate Marketing.
- Email Marketing.
- PPC – Pay Per Click.
- SEO - Search Engine Optimization.
- SEM – Search Engine Marketing.
Traditional marketing, salurannya meliputi:
- Papan reklame, poster, dan pamflet.
- Siaran TV dan radio.
- Media Cetak.
- Telemarketing.