Pada tanggal 18 Agustus 2024, mahasiswa KKN Kolaboratif Kabupaten Jember Kelompok 121 bekerja sama dengan warga Desa Ngampelrejo menyelenggarakan acara Jalan Sehat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79. Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperingati momen bersejarah bagi bangsa, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat keakraban dan menjalin silaturahmi antara warga desa dan mahasiswa KKN. Dengan rute yang dimulai dari Pos Kesehatan Desa (Polindes) hingga Balai Desa, kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang datang untuk merayakan semangat kemerdekaan dan kebersamaan.Â
Sejak pagi hari, suasana di Desa Ngampelrejo sudah terasa semarak. Warga mulai berdatangan ke Polindes, titik awal kegiatan Jalan Sehat. Panitia yang terdiri dari mahasiswa KKN Kelompok 121 dan beberapa warga setempat, telah melakukan persiapan yang matang jauh-jauh hari sebelumnya. Mereka memastikan segala sesuatu mulai dari rute, logistik, hingga doorprize utama, sepeda listrik yang disumbangkan oleh Kepala Desa Ngampelrejo, Bapak Nasyihuddin, sudah siap dengan baik.
Keikutsertaan masyarakat dalam acara ini sangat menggembirakan. Semua kalangan usia turut ambil bagian, menunjukkan betapa besarnya rasa kebersamaan di antara mereka. Anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia, semua berbaur dalam suasana yang penuh kegembiraan. Jalan Sehat menjadi ajang bagi warga untuk berkumpul dan berinteraksi, menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat.
Rute yang telah ditentukan dimulai dari Polindes dan berakhir di Balai Desa Ngampelrejo. Sepanjang rute, peserta melewati jalan-jalan desa yang telah dihias dengan bendera merah putih, simbol semangat kemerdekaan yang berkibar di setiap sudut. Suasana semakin meriah dengan hadirnya beberapa pos pemberhentian yang menyediakan minuman dan makanan ringan untuk para peserta. Beberapa mahasiswa KKN juga turut berpartisipasi sebagai pemandu di sepanjang rute, memastikan jalannya kegiatan berjalan dengan lancar dan tertib.
Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka dalam mengikuti jalannya acara. Meski cuaca cukup terik, hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta. Mereka berjalan dengan penuh semangat, diiringi canda tawa dan obrolan ringan, menambah keceriaan suasana. Beberapa peserta bahkan terlihat membawa bendera kecil yang mereka kibarkan sepanjang perjalanan, menambah semarak suasana.
Sesampainya di Balai Desa, peserta disambut dengan berbagai hiburan yang telah disiapkan oleh panitia. Panggung yang telah didirikan di halaman Balai Desa menjadi pusat perhatian. Di sana, beberapa pertunjukan seni dari warga dan mahasiswa KKN menghibur peserta yang telah menyelesaikan rute jalan sehat. Ada pertunjukan musik, tarian tradisional, dan beberapa permainan yang melibatkan peserta secara aktif.
Selain itu, panitia juga menyiapkan berbagai stan makanan dan minuman yang bisa dinikmati oleh para peserta. Stan-stan ini menjajakan berbagai kuliner khas desa dan beberapa hasil olahan mahasiswa KKN, seperti corn pudding dan susu kacang hijau, yang juga digunakan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting di desa tersebut. Makanan dan minuman ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi para peserta yang merasa lelah setelah menyelesaikan rute jalan sehat.
Puncak acara yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta adalah pengundian doorprize. Berbagai hadiah menarik telah disiapkan oleh panitia, mulai dari peralatan rumah tangga hingga hadiah utama berupa sepeda listrik. Sepeda listrik ini merupakan sumbangan langsung dari Kepala Desa Ngampelrejo, Bapak Nasyihuddin, yang sangat mendukung kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi warganya.
Proses pengundian dilakukan dengan penuh keseruan. Peserta berkumpul di depan panggung dengan penuh harap, menantikan nomor undian mereka dipanggil. Suasana semakin tegang saat undian untuk hadiah utama dilakukan. Saat nomor pemenang diumumkan, sorak sorai dan tepuk tangan menggema di seluruh Balai Desa. Pemenang doorprize utama, seorang warga desa, terlihat sangat gembira dan tak menyangka akan membawa pulang sepeda listrik tersebut.
Bapak Nasyihuddin, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga dan mahasiswa KKN yang telah menyelenggarakan acara ini. Beliau berharap, acara Jalan Sehat ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kemerdekaan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan keakraban antara warga dan mahasiswa. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran, yang dapat dimulai dari hal sederhana seperti berjalan kaki bersama.
Kegiatan Jalan Sehat ini bukan hanya sekadar acara rutin tahunan dalam memperingati HUT RI, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam. Di balik kesederhanaannya, Jalan Sehat menyimpan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas yang semakin hari semakin penting untuk dipupuk, terutama di era yang serba individualistik seperti sekarang.
Bagi mahasiswa KKN Kelompok 121, kegiatan ini menjadi momen penting untuk lebih dekat dengan masyarakat. Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga untuk berbaur dan memahami kehidupan sosial masyarakat setempat. Melalui acara ini, mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana semangat kebersamaan dan gotong royong masih sangat kuat di tengah-tengah masyarakat desa. Hal ini menjadi pengalaman berharga yang akan mereka bawa pulang setelah masa KKN berakhir.
Selain itu, acara ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di desa, masyarakat sering kali lebih fokus pada aktivitas fisik yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari, seperti bertani atau berkebun. Melalui kegiatan Jalan Sehat ini, masyarakat diajak untuk melihat bahwa menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, seperti berjalan kaki bersama sambil bersosialisasi.
Mahasiswa KKN Kelompok 121 tidak hanya berperan sebagai pelaksana acara, tetapi juga sebagai penggerak dan motivator bagi masyarakat. Dalam setiap tahap persiapan, mahasiswa aktif berkoordinasi dengan perangkat desa dan masyarakat untuk memastikan acara ini dapat berjalan dengan lancar. Mereka juga berusaha untuk melibatkan sebanyak mungkin warga dalam proses persiapan, sehingga masyarakat merasa memiliki acara ini.
Tidak hanya itu, mahasiswa KKN juga memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan edukasi terkait pentingnya gizi dan pencegahan stunting. Dalam beberapa sesi, mahasiswa memberikan penjelasan singkat tentang manfaat mengonsumsi makanan sehat seperti corn pudding dan susu kacang hijau, yang juga dijual di stan-stan makanan selama acara berlangsung. Edukasi ini dilakukan dengan cara yang ringan dan mudah dipahami, sehingga masyarakat dapat menerima informasi tersebut dengan baik.
Dukungan penuh dari Kepala Desa Ngampelrejo, Bapak Nasyihuddin, beserta aparat desa lainnya, menjadi salah satu faktor utama keberhasilan acara ini. Beliau tidak hanya memberikan kontribusi dalam bentuk doorprize utama, tetapi juga secara aktif terlibat dalam berbagai aspek pelaksanaan kegiatan. Dalam beberapa kesempatan, Bapak Nasyihuddin menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk terus dilakukan sebagai bagian dari upaya mempererat kebersamaan dan menjaga kesehatan masyarakat.
Keterlibatan aparat desa dalam acara ini juga sangat signifikan. Mereka membantu dalam mengoordinasikan warga, memastikan keamanan rute yang dilalui, serta mendukung berbagai kebutuhan logistik. Kerjasama antara mahasiswa KKN dan aparat desa berjalan dengan baik, mencerminkan sinergi yang positif antara kaum muda dan aparat desa.
Acara Jalan Sehat dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 yang diselenggarakan oleh KKN Kolaboratif Kabupaten Jember Kelompok 121 bersama masyarakat Desa Ngampelrejo berhasil menjadi ajang yang penuh makna. Melalui kegiatan ini, semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan melalui seremonial, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Momen ini menjadi bukti bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang kebebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai bangsa bisa menjaga dan merawat kebersamaan serta solidaritas di antara kita.
