Instrumen investasi ada banyak sekali, mulai dari tanah, emas, saham dan lain-lainnya. Investasi emas adalah salah satu instrumen investasi yang sudah terkenal dan dilakukan banyak orang karena mudah. Emas juga salah satu investasi yang paling lama digunakan oleh orang-orang karena dipercaya harganya tidak akan turun. Pernyataan tersebut tidaklah salah, tetapi tidak 100% benar.
Harga emas tetap saja fluktuatif mengikuti perkembangan pasar, setiap bulan harganya bisa naik dan juga turun. Biasanya emas dijadikan investasi jangka panjang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kali ini saya akan mencoba membuat perhitungan keuntungan investasi emas dalam jangka waktu pendek. Timeframe yang digunakan adalah satu tahun, dari Bulan Juli 2018 hingga Juli 2019 saat artikel ini ditulis. Untuk harga saya menggunakan data data indogold.com.
Apabila kita membeli 1 gram emas pada Juli 2018, di mana harga beli konsumen saat itu adalah Rp 589.761, sedangkan harga jualnya adalah 573.500. Kemudian apabila kita jual pada satu tahun berikutnya, yaitu Juli 2019. Pada Bulan Juli 2019 harga beli emas adalah Rp 666.950, sedangkan harga jualnya adalah Rp Rp 638.000. Cara perhitungannya bukan dengan mencari selisih antara harga beli pada Juli 2019 dan Juli 2018.
Perhitungan keuntungannya adalah harga jual Juli 2019 dengan harga beli Juli 2018. Jika seperti itu, secara nominal keuntungan kita adalah Rp 638.000-Rp 589.761, jadi keuntungan kita adalah Rp 48.239. Lalu bagaimana kalau kita buat presentase dalam persen. Hitungannya adalah keuntungan dibagi modal dikalikan 100%. Rp 48.239/Rp 589.761 * 100% = 8,17%.
Jadi keuntungan kita selama berinvestasi emas dalam satu tahun mencapai 8,17%. Angka ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan instrumen investasi keuangan. Sebut saja reksadana pasar uang yang rata-rata hanya menghasilkan 5-8%/tahun, kemudian deposito bank hanya 5-6%/tahun. Namun yang perlu menjadi catatan adalah tempat Anda membeli. Seringkali ada perbedaan harga antara produsen pembuat emas batangan. Secara keseluruhan emas masih bisa dijadikan instrumen investasi yang bagus walaupun untuk jangka pendek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H