Mohon tunggu...
Riskika Velania Istiqomah
Riskika Velania Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel Surabaya

halo

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Idealisme dalam Kurikulum Merdeka

30 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 30 Mei 2024   23:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Aliran Filsafat Idealisme 

Filsafat idealisme berasal dari  filsuf Yunani Plato yang  hidup pada tahun 427 SM hingga 347 SM.  Akar kata idealisme   berasal dari bahasa Yunani, dimana  berarti visi atau kontemplasi. Istilah ini pertama kali  digunakan secara filosofis oleh filsuf dan matematikawan Jerman G.W. Leibniz pada awal abad ke-18.Leibniz merujuk pada gagasan Plato  dan membandingkannya dengan empirisme.

Dalam pengertian filosofis, idealisme adalah sistem filosofis yang  menekankan pentingnya keutamaan pikiran, jiwa, dan roh di atas materi. Pandangan umum yang dianut para filosof Idealisme yaitu : Jiwa  manusia merupakan unsur terpenting dalam kehidupan dan hakikat hakiki alam semesta pada dasarnya tidak bersifat materi

Kelebihan Aliran Idealisme 

  • Meningkatkan kemampuan berpikir untuk menghasilkan ide.
  • Menjadikan konsep yang kompleks mudah dipahami dan dipahami siswa.
  • Materialisme melaporkan bahwa ia dapat menjelaskan segala sesuatu yang tidak dapat dijelaskan oleh pemahaman rasional pikiran manusia.
  • mengungkapkan pemikiran dan keyakinan yang melibatkan kecintaan terhadap nilai-nilai, termasuk kepercayaan

Kekurangan Aliran Idealisme 

  • Terlalu focus pada ide-ide yang ada

Idealisme dapat  terlalu fokus pada ide dan persepsi serta mengabaikan realitas dan detail yang penting untuk implementasi. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan menjadi tidak efisien dan menyulitkan pencapaian tujuan yang diinginkan.

  • Sulit menerima pendapat orang lain

Banyak orang idealis yang mempunyai pendapat kuat dan tidak pandai menerima pendapat orang lain. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan kesulitan  bekerja  dengan orang lain

  • Terlalu Perfeksionis

Idealisme yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang menjadi terlalu perfeksionis, sehingga sulit menerima kekurangan dan kesalahan. Jika tidak diimbangi dengan pengendalian diri yang baik, hal ini bisa menjadi kontraproduktif

Implementasi Aliran Idealisme Pada Kurikulum Merdeka 

Kurikulum Idealisme mencakup pendidikan liberal dan praktis. Peran pendidik  dan peserta didik adalah unggul dalam pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.  Guru juga harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan, menganalisis, mensintesis,  dan menciptakan pengetahuan yang dapat dirancang, diinternalisasikan, dan diimplementasikan dengan berpikir kreatif.  Pendidikan menurut filosofi realisme berfokus pada pelatihan siswa untuk  mengambil peran sosial dengan menjalani kehidupan sosial.  Untuk mencapai hal tersebut, memerlukan pelatihan yang ketat, dukungan penuh terhadap kurikulum  di bawah bimbingan  pendidik, dan  aktivitas sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun