Mohon tunggu...
Riski
Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha belajar untuk menjadi pelajar yang mengerti arti belajar

Ada apa dengan berpikir?

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pentingnya Mengenali Konsep-konsep Dasar dalam Logika!

27 September 2024   20:03 Diperbarui: 27 September 2024   20:11 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Logika adalah cabang ilmu filsafat yang secara khusus membahas cara berpikir yang benar dan teratur. Namun, penting untuk dipahami bahwa istilah "logis" dalam konteks ini tidak selalu identik dengan "benar". Dalam logika, istilah "logis" lebih merujuk pada sesuatu yang masuk akal atau koheren berdasarkan aturan berpikir yang baku. Dengan kata lain, logika bukan sekadar alat untuk menentukan apakah suatu pernyataan itu benar atau salah, melainkan suatu sistem yang membantu memastikan bahwa proses berpikir kita berjalan dengan benar dan tidak menimbulkan kesalahan (fallacy). Proses berpikir yang logis harus mengikuti aturan-aturan yang jelas agar dapat menghasilkan kesimpulan yang tepat dan tidak membingungkan.

Logika menjadi penting karena ia membahas bagaimana manusia berpikir dengan cara yang terstruktur dan teratur. Berpikir tanpa mengikuti kaidah logika dapat menyebabkan kesalahan berpikir atau kekeliruan dalam penalaran, yang dikenal sebagai fallacy. Fallacy ini bisa berupa kekeliruan dalam cara menarik kesimpulan atau dalam memahami hubungan antar konsep. Oleh karena itu, logika berfungsi sebagai alat untuk memandu pikiran manusia agar selalu berada pada jalur yang benar dan masuk akal.

Sebagai cabang ilmu yang membahas tentang sistem berpikir, logika memiliki beberapa cabang pembahasan. Cabang-cabang ini muncul berdasarkan cara akal manusia memahami sesuatu yang ada dalam pikirannya. Setiap cabang berperan dalam menyoroti aspek-aspek tertentu dari proses berpikir dan bagaimana informasi diproses oleh pikiran. Klasifikasi ini membantu kita memahami bahwa berpikir secara logis bukan hanya soal apa yang kita pikirkan, tetapi juga bagaimana cara kita berpikir.

Secara umum, logika terbagi menjadi dua cabang utama, yaitu 'logika formal' dan 'logika material'. Logika formal adalah cabang logika yang berfokus pada aspek konseptual dari proses berpikir. Logika formal mengkaji bagaimana pikiran manusia bekerja, terutama dalam hal pengaturan ide dan konsep agar berpikir secara teratur dan masuk akal. Salah satu hal yang dibahas dalam logika formal adalah aturan-aturan yang harus diikuti agar kita dapat berpikir dengan benar. Aturan-aturan ini penting karena tanpanya, kita bisa tergelincir ke dalam pola berpikir yang tidak konsisten atau keliru.

Sementara itu, logika material lebih berfokus pada isi atau materi yang dipikirkan oleh manusia. Logika material membahas tentang konsep-konsep atau proposisi yang muncul dalam pikiran kita dan bagaimana kita menganalisis mereka untuk mengetahui apakah mereka benar atau salah. Di sini, logika material mengarahkan perhatian kita pada apa yang dipikirkan, bukan hanya bagaimana proses berpikir itu sendiri. Dengan kata lain, logika material menilai substansi atau isi dari pikiran kita, sedangkan logika formal menilai cara atau metode berpikir kita.

Dalam logika formal, terdapat dua aspek utama yang menjadi fokus pembahasan, yaitu 'definisi' dan 'argumentasi'. Definisi adalah konsep yang berkaitan dengan satu ide atau satu konsep tunggal. Ketika kita mendefinisikan sesuatu, kita berusaha untuk memberikan batasan yang jelas tentang apa itu sesuatu, tetapi dalam proses ini, hukum "benar" atau "salah" tidak berlaku. Ini karena definisi hanya menggambarkan konsep tanpa melibatkan hubungan antara subjek dan predikat. Misalnya, mendefinisikan "manusia" sebagai "makhluk hidup yang memiliki akal budi" bukanlah sesuatu yang bisa dinilai benar atau salah, tetapi hanya menggambarkan batasan konsep tersebut.

Di sisi lain, argumentasi adalah proses berpikir yang melibatkan kumpulan konsep atau proposisi untuk mencapai suatu kesimpulan. Dalam argumentasi, hukum "benar" atau "salah" sangat relevan, karena argumentasi melibatkan hubungan antara subjek dan predikat. Dalam proses argumentasi, kita harus menilai apakah relasi antara proposisi-proposisi yang diberikan itu logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Argumentasi yang baik harus memiliki dasar logika yang kuat dan mengikuti aturan berpikir yang benar, agar kesimpulan yang dihasilkan juga dapat dianggap valid dan dapat diterima secara logis.

Dengan demikian, dua elemen utama dalam logika formal, yaitu definisi dan argumentasi, menjadi subjek utama dalam ilmu logika. 'Definisi' membantu kita memahami konsep tunggal dengan lebih jelas, sedangkan 'argumentasi' membantu kita menyusun dan menilai hubungan antar konsep untuk mencapai kesimpulan yang logis. Pemahaman terhadap kedua elemen ini sangat penting, karena mereka merupakan fondasi bagi proses berpikir yang logis dan teratur.

Selain definisi dan argumentasi, ada juga berbagai konsep lain dalam logika yang berperan sebagai pengantar untuk memahami dua elemen utama ini. Beberapa konsep penting lainnya termasuk 'empat relasi', dan 'lima konsep universal'. Meskipun konsep-konsep ini dianggap sebagai bagian pendahuluan dalam logika, mereka tidak boleh diabaikan. 

Tanpa memahami konsep-konsep ini, kita akan kesulitan untuk benar-benar menguasai definisi dan argumentasi, yang merupakan inti dari ilmu logika. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari setiap aspek dalam logika secara menyeluruh agar kita dapat memiliki pemahaman yang utuh dan mendalam tentang cara berpikir yang logis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun