Mohon tunggu...
Riski
Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha belajar untuk menjadi pelajar yang mengerti arti belajar

Ada apa dengan berpikir?

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melacak Jejak Logika

31 Desember 2023   13:16 Diperbarui: 31 Desember 2023   15:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan corak pemikirannya, Aristoteles disebut sebagai penemu logika. Predikasi "penemu" padanya dikarenakan pada masanya ia menemukan kaidah-kaidah berpikir logis dalam cara berpikir manusia. Karena kecerdasannya inilah kemudian ia di sebut sebagai "Guru Pertama"---Predikasi ini karena hanya ialah yang mampu menemukan kaidah-kaidah logis dalam sistem berpikir manusia. Sebelum meninggalnya ia meninggalkan beberapa karya, yang oleh murid-muridnya diberinama Organom. Diantara buku-bukunya ialah; Categoriare (Mengenai pengertian-pengertian), De Interpretatiae (mengenai keputusan-keputusan), Analitica Priora (tentang silogisme), Analitica Posteriora (mengenai pembuktian), Topika (mengenai berdebat), dan De Sophisticis Elenchis (mengenai kesalahan-kesalahan berpikir).

Dari sinilah kemudian lahir Theoprotus dengan corak pemikirannya mengembangkan kembali logika Aristoteles. Setelahnya dilanjut kemudian oleh Kaum Stoa, dengan corak pemikirannya pula mengajukan bentuk-bentuk berpikir yang sistematis.

Setelah kita membahas enam tokoh sebelumnya, sebagai perintis dan penerus logika, tentu kita juga perlu mengetahui siapa sebenarnya tokoh yang pertama kali memakai kata"Logika". Melihat perjalan sejarah diketahui tokoh yang melatarbelakangi penggunaan kata logika ialah Zeno dari Citium.

Dengan ini berakhirlah pembahasan terkait "Sejarah singkat logika". Penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat kepada pembaca---Serta penulis berharap kritik dan sarannya terhadap tulisan ini, agar nantinya penulis mengetahui letak kesalahan dalam kepenulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun