Mohon tunggu...
Riski
Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha belajar untuk menjadi pelajar yang mengerti arti belajar

Ada apa dengan berpikir?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematian Abadi

21 Juni 2023   01:20 Diperbarui: 21 Juni 2023   01:25 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di gelap malam, kelam tiada terperi
Datanglah maut, penuh dengan misteri
Engkau yang tak terelakkan, penyungguh nyata
Kematian, pemisah dunia dan akhir segala

Seperti sang fajar yang terbit di ufuk pagi
Maut pun menjelma dalam kehidupan ini
Tiada manusia yang terhindar dari jemari-Nya
Yang pasti, kita akan sampai pada ajal yang terhenti

Malam datang, bidadari tiada bermain
Bumi kelam, menghentak hati yang tak bersuara
Dalam mati, kita menemukan hidup yang abadi
Takdir terukir, cerita usang yang tiada terhenti

Kematian, suatu gerbang menuju keabadian
Sebuah perpisahan, purnama yang terbenam
Menghadap Tuhan, menemukan makna kehidupan
Bagaikan rahasia tersembunyi yang terjaga selama-lamanya

Namun, janganlah takut akan detik berlalu
Maut hanyalah rentetan perjalanan semu
Kita semua hanyalah butiran debu fana
Namun dalam hati, jiwa kita membara

Kematian bukanlah akhir, melainkan permulaan
Dunia berbeda, takdir yang dijunjung tinggi
Keheningan pun akan berganti dengan suara
Keabadian, kemenangan yang tak terhenti

Hiduplah dengan penuh cinta dan makna
Nikmati setiap nafas, tiap detik dalam kehidupan
Kematian akan tiba, sebagai sahabat yang setia
Membawa kita ke alam baru yang abadi dan syahdu

Jadilah manusia yang berani dan tegar
Menghadapi kematian dengan kebesaran hati
Karena dalam kematian, kita menemukan kehidupan
Yang hakiki, penuh dengan cinta dan keindahan yang tiada terkira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun