Mohon tunggu...
Riski
Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha belajar untuk menjadi pelajar yang mengerti arti belajar

Ada apa dengan berpikir?

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa itu Definisi?

18 Januari 2023   04:26 Diperbarui: 25 Agustus 2024   00:02 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/woUMF8543xuQmuF46

Dalam tulisan ini penulis akan menjelaskan kepada pembaca tekait pembahasan difinisi dalam ilmu logika. Apa itu definisi?, Apakah definisi itu diperlukan dalam menyingkap persoalan epistemologis? , Apa objek kajian definisi? dan kapan definisi digunakan?.

1. Definisi
Definisi merupakan batasan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya. Contoh, konsep manusia dan konsep kambing. Manusia adalah hewan berfikir. Sedangkan kambing adalah hewan yang berinsting. Kenapa kita harus mendefinisikan manusia dan kambing?, hal itu dilakukan agar kita bisa membatasi antara manusia dan kambing. Manusia dikatakan manusia terletak pada berfikirnya, sedangkan kambing hanya memiliki insting. Jadi berfikir sebagai batasan antara manusia dan kambing.

Mungkin dengan penjelas sebatas ini masih belum cukup untuk dipahami. Oleh karena itu penjelasan berikutnya akan memperjelas terkait definisi.

2. Perlunya definisi dalam persoalan epistemologis
Definisi sangat di perlukan dalam persoalan epistemologi, karena tanpa ada definisi kita tidak akan bisa memahami konsep yang hadir pada akal kita. Misalnya konsep manusia tadi. Konsep manusia tidak akan bisa terpahami oleh akal, jika tidak didefenisikan. Sebab apa yang akan dijawab pada ketidaktahuan kita terkait konsep manusia, jika kita tidak menggunakan definisi untuk menyingkap Ketidaktahuan tersebut. Namun hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat awam, ika dipertanyakan apa itu manusia?, mereka akan menjawab pertanyaannya sangat aneh! Terus tutur mereka, kita inilah manusia.

Hal ini sungguh sangat disayangkan, konsep manusia dalam pahaman mereka sangatlah jelas, sehingga mereka menunjuk diri mereka itulah manusia. Sebenarnya apa yang mereka tunjuk adalah tubuh mereka, bukan manusia sebagaimana dikatakan manusia. Oleh karena itu definisi sangat diperlukan dalam menyingkap ketidaktahuan kita pada konsep.

Penulis akan menjelaskan secara lebih mendetail terkait defini ini, agar tidak salah dalam memahaminya. Berikut penjelasan ini akan diperjelas dalam pembahasan, objek kajian definisi. Karena dalam pembahan ini akan menjawab kebingungan teman-teman terkait apakah konsep manusia itu jelas ataukah belum jelas dan butuh pada penjelas.

3.Objek kajian definisi
Objek dari kajian definisi adalah hanya pada konsep tunggal. Namun konsep tunggal yang dimaksud hanya dikhususkan hanya pada konsep yang bersifat nazari bukan yang bersifat badihi, dan tidak berlaku pada proposisi. Karena proposisi terdiri dari beberapa konsep.

Berdasarkan apa yang penulis jelaskan diatas, definisi hanya berlaku pada konsep yang bersifat nazari (konsep yang belum jelas dan butuh pada penjelas) dan tidak berlaku pada konsep yang bersifat badihi (konsep yang sudah jelas dan tidak butuh pada penjelas). Lantas pertanyaannya, apakah konsep manusia bersifat nazari? Jawabannya iya, kenapa? Karena jika konsep manusia itu sudah jelas maka konsep manusia tidak butuh pada dijelaskan. Namun kenyataannya tidak menunjukkan hal itu, bahwa ketika kita mendalami misdaq manusia, kita tidak hanya dihapkan pada aspek fisik manusia, tetapi kita akan dihadapkan dengan ketidak tahuan kita pada apa yang membentuk untuk manusia dalam dirinya.

Hal inilah kenapa definisi itu diperlukan. Kerena dengan mengacu pada definisi, ketidaktahuan kita pada unsur dasar dari manusia dapat tersingkap. Dan dengan dengan adanya definisi juga, kita dapat membuka sudut pandang masyarakat awam yang cendrung menganggap bahwa segala persoalan yang sifatnya itu masyhur dipakai di kalangan kalangan menjadi terbuka dalam memahami hakikat dari setiap entitas tersebut.

4. Pembagian definisi
Sebagai yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, bahwa definisi sangat penting untuk dipahami. Sebab, dengan kita memahami definisi, kita akan dapat dengan mudah memahami hakikat sesuatu, yang sebelumnya kompleks menjadi sederhana.

Untuk lebih lanjut memahami definisi, penulis akan membahas lebih jauh terkait definisi. Karena untuk menyingkap hakikat sesuatu tidak mesti dengan memahami definisi secara umum kita lasung dapat memahami hakikat sesuatu. Sebab, dalam kerangka definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendefinisikan sesuatu. Olehnya itu dalam pembahasan ini penulis akan membahas definisi lebih jauh, sehingga pembaca dapat menemukan, kira-kira definisi seperti apa yang tepat untuk dipakai pada kontek ketidaktahuan kita pada suatu konsep. Karena mengingat ketidaktahuan pada konsep, tidak semuanya bersifat pada konsep-konsep esensial, tetapi terdapat juga ketidaktahuan pada konsep-konsep yang aksidental.

Dalam hal ini definisi terbagi menjadi dua. pertama, definisi sempurna dan kedua, definisi tidak sempurna.

Sebelum penulis menjelaskan terkait dua pembagian tersebut, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan kata-kata kunci yang menjadi fokus utama pembahasan ini. Hal ini bertujuan gar pembaca mudah memahami penjelasannya nanti. Berikut kata kuncinya, Spesies, Genus dan Diferensia. Genus adalah bagian yang membentuk hakikat satuan-satuan yanga ada di bawahnya. Spesies adalah hakikat sesuatu yang utuh, yang dihubungkan pada satuan-satuannya. Sedangkan Diferensia adalah pembeda hakiki antara spesies yang satu dengan spesies lainnya.

Tangga eksistensi:
>Substansi (Genus)
>Benda(Genus)= benda hidup dan benda mati
>Benda hidup(Genus)= hewan dan. tumbuhan
>Hewan(Genus)= manusia(Spesies) dan kambing, sapi, dan lainnya.(Spesies)

Pertama, definisi sempurna
Definisi sempurna adalah Genus Dekat + Diferensia. Contoh;

Manusia adalah hewan berfikir.
       |                                |                 |                   Spesies          Genus dekat + Diferensia

Penjelasan;
Dalam logika semakin dekat jenusnya dengan spesies maka akan semakin sempurna definisinya. Hal itu seperti contoh diatas, antara manusia dan hewan, karena yang paling dekat dengan manusia adalah hewan. Maka akan semakin sempurna definisinya. Sedangkan diferensia adalah sebagai pembeda hakiki antara manusia dan hewan lain, seperti kambing, sapi dan lainnya.

Kedua, definisi tidak sempurna
Definisi tidak sempurna adalah Genus Jauh + Diferensia. Contoh; 

Manusia adalah benda berfikir.                              |                             |               |
  Spesies        Genus jauh + Diferensia

Penjelasan;
Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya tadi bahwa semakin dekat Genusnya maka akan semakin sempurna definisinya. Namun kali ini sebaliknya, semakin jauh Genusnya maka akan semakin tidak sempurna definisi tersebut. Hal itu seperti contoh diatas, antara manusia dan benda. Benda merupakan Genus jauh dari manusia, ini meniscayakan semakin tidak sempurnanya sebuah definisi. Karena dalam  benda masi melingkupi benda mati dan benda hidup namun bukan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun