Dalam tulisan ini penulis akan menjelaskan kepada pembaca tekait pembahasan difinisi dalam ilmu logika. Apa itu definisi?, Apakah definisi itu diperlukan dalam menyingkap persoalan epistemologis? , Apa objek kajian definisi? dan kapan definisi digunakan?.
1. Definisi
Definisi merupakan batasan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya. Contoh, konsep manusia dan konsep kambing. Manusia adalah hewan berfikir. Sedangkan kambing adalah hewan yang berinsting. Kenapa kita harus mendefinisikan manusia dan kambing?, hal itu dilakukan agar kita bisa membatasi antara manusia dan kambing. Manusia dikatakan manusia terletak pada berfikirnya, sedangkan kambing hanya memiliki insting. Jadi berfikir sebagai batasan antara manusia dan kambing.
Mungkin dengan penjelas sebatas ini masih belum cukup untuk dipahami. Oleh karena itu penjelasan berikutnya akan memperjelas terkait definisi.
2. Perlunya definisi dalam persoalan epistemologis
Definisi sangat di perlukan dalam persoalan epistemologi, karena tanpa ada definisi kita tidak akan bisa memahami konsep yang hadir pada akal kita. Misalnya konsep manusia tadi. Konsep manusia tidak akan bisa terpahami oleh akal, jika tidak didefenisikan. Sebab apa yang akan dijawab pada ketidaktahuan kita terkait konsep manusia, jika kita tidak menggunakan definisi untuk menyingkap Ketidaktahuan tersebut. Namun hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat awam, ika dipertanyakan apa itu manusia?, mereka akan menjawab pertanyaannya sangat aneh! Terus tutur mereka, kita inilah manusia.
Hal ini sungguh sangat disayangkan, konsep manusia dalam pahaman mereka sangatlah jelas, sehingga mereka menunjuk diri mereka itulah manusia. Sebenarnya apa yang mereka tunjuk adalah tubuh mereka, bukan manusia sebagaimana dikatakan manusia. Oleh karena itu definisi sangat diperlukan dalam menyingkap ketidaktahuan kita pada konsep.
Penulis akan menjelaskan secara lebih mendetail terkait defini ini, agar tidak salah dalam memahaminya. Berikut penjelasan ini akan diperjelas dalam pembahasan, objek kajian definisi. Karena dalam pembahan ini akan menjawab kebingungan teman-teman terkait apakah konsep manusia itu jelas ataukah belum jelas dan butuh pada penjelas.
3.Objek kajian definisi
Objek dari kajian definisi adalah hanya pada konsep tunggal. Namun konsep tunggal yang dimaksud hanya dikhususkan hanya pada konsep yang bersifat nazari bukan yang bersifat badihi, dan tidak berlaku pada proposisi. Karena proposisi terdiri dari beberapa konsep.
Berdasarkan apa yang penulis jelaskan diatas, definisi hanya berlaku pada konsep yang bersifat nazari (konsep yang belum jelas dan butuh pada penjelas) dan tidak berlaku pada konsep yang bersifat badihi (konsep yang sudah jelas dan tidak butuh pada penjelas). Lantas pertanyaannya, apakah konsep manusia bersifat nazari? Jawabannya iya, kenapa? Karena jika konsep manusia itu sudah jelas maka konsep manusia tidak butuh pada dijelaskan. Namun kenyataannya tidak menunjukkan hal itu, bahwa ketika kita mendalami misdaq manusia, kita tidak hanya dihapkan pada aspek fisik manusia, tetapi kita akan dihadapkan dengan ketidak tahuan kita pada apa yang membentuk untuk manusia dalam dirinya.
Hal inilah kenapa definisi itu diperlukan. Kerena dengan mengacu pada definisi, ketidaktahuan kita pada unsur dasar dari manusia dapat tersingkap. Dan dengan dengan adanya definisi juga, kita dapat membuka sudut pandang masyarakat awam yang cendrung menganggap bahwa segala persoalan yang sifatnya itu masyhur dipakai di kalangan kalangan menjadi terbuka dalam memahami hakikat dari setiap entitas tersebut.
4. Pembagian definisi
Sebagai yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, bahwa definisi sangat penting untuk dipahami. Sebab, dengan kita memahami definisi, kita akan dapat dengan mudah memahami hakikat sesuatu, yang sebelumnya kompleks menjadi sederhana.